Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Para ilmuwan internasional baru saja menemukan sebuah gebrakan penting mengenai penelitian tentang mimpi buruk.
Para peneliti percaya bahwa terdapat pola aktivitas otak yang berbeda ketika seseorang sedang mengalami mimpi buruk.
Penelitian ini menyelidiki dimana bagian otak yang berfungsi aktif ketika mimpi buruk terjadi.
Mereka juga berusaha mengungkapkan pola aktivitas tertentu di otak ketika kita marah atau emosi di dalam mimpi.
Baca Juga
Jika penelitian ini benar, maka kita bisa mengetahui dasar saraf yang menghasilkan konten emosional mimpi buruk.
Seperti yang telah diketahui mimpi buruk berhubungan dengan gangguan mental dan tidur seperti kecemasan, depresi dan insomnia.
Studi ini dilakukan oleh beberapa ilmuwan lintas negara dari Universitas Turku (Finlandia), Universitas Skövde (Swedia) dan Universitas Cambridge (Inggris).
Penelitian mereka telah diterbitkan di jurnal JNeurosci pada hari Selasa (16/04/2019).
Para peneliti menyelidiki hasil rekaman elektroensefalografi dari 17 orang sehat yang tidur selama dua malam di laboratorium khusus.
Setelah peserta mencapai fase REM (Rapid Eye Movement), mereka akan ditunggu sebentar dan dibangunkan oleh peneliti.
Seperti yang telah diketahui, fase REM adalah fase dimana mimpi terlihat jelas.
Setelah dibangunkan, peneliti meminta peserta untuk menggambarkan mimpi mereka dan menilai emosi yang mereka alami.
Para peneliti menemukan bahwa mimpi buruk dan kemarahan emosional yang meledak-ledak berhubungan dengan aktivitas pola otak di Frontal Cortex.
Aktivital gelombang alpha paling banyak ditemukan di bagian otak tersebut.
Sinyal saraf yang disebut FAA (Frontal Alpha Asymmetry) telah dikaitkan dengan kemarahan dan pola pengaturan diri selama peserta bangun.
''Kami menemukan bahwa individu dengan FAA lebih besar (misalnya kekuatan alpha sisi kanan lebih besar) selama fase REM, dan selama terjaga di malam hari, mengalami lebih banyak kemarahan dan mimpi buruk emosional dalam mimpi,'' kata peneliti dikutip dari Futurism.
Karena penelitian ini mengungkapkan dimana mimpi buruk berasal, suatu saat nanti diharapkan kita bisa mengatur sinyal saraf itu sehingga bisa menjadi terapi efektif bagi pasien.
Terkini
- 12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong
- Susul Belanda dan Jepang, India Ikut Kubu AS dalam Perang Teknologi Lawan China
- Wajib Tahu, Ini Efek Buruk Limbah Baterai Elektronik dan Kendaraan Listrik bagi Lingkungan
- Komet Langka Besok Melintasi Langit Indonesia, Terlihat 50.000 Tahun Sekali
- 6 Fakta Menarik Lato-Lato, Sejak Kapan Ada dan dari Mana Asalnya?
- 10 Fakta Menarik Peta Dunia yang Tak Banyak Orang Ketahui
- 5 Fakta Menarik The Last Of Us, Adaptasi Game Jadi Serial HBO
- Apa Itu ERP Jalan Berbayar, Berikut Cara Kerja dan Aturannya
- Apa Makanan Buaya? Hewan Purba yang Bisa Telan 3 Kg Daging Per Hari
- 5 Fakta Menarik Buaya, Bisa Makan Tanpa Mengunyah Padahal Giginya Kuat
Berita Terkait
-
Ilmuwan Jepang Ingin Mengubah Salju Jadi Sumber Tenaga Listrik
-
Langit Indonesia Akan Dilintasi Komet Langka pada Awal Februari 2023
-
Penjelasan Peneliti BRIN Soal Pulau Baru Muncul di Tanimbar Usai Gempa Maluku
-
Prediksi Badai Dahsyat yang Picu Polemik, Peneliti BRIN Akhirnya Minta Maaf
-
Tawon Predator Asia Menginvasi Eropa, Ilmuwan Heran
-
Ilmuwan Ungkap Efek Penggunaan Obat Terlarang pada Tikus, Hasilnya Tak Terduga
-
Ilmuwan Ungkap Efek Tak Terduga yang Dialami Perokok Usia Paruh Baya
-
Ilmuwan Ungkap Fakta Unik Terkait Ilmu Hitam dan Karma
-
Ilmuwan Berhasil Temukan Logam Terkuat, Ini Campuran Bahannya
-
Ilmuwan Temukan Planet Neraka, Kondisinya Alamnya Bikin Ngeri