Sabtu, 20 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Rabu, 17 April 2019 | 20:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Perkiraan penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa pembuat Stonehenge adalah orang-orang Inggris pada zaman Neolitik Awal.

Sebuah penelitian genetik terbaru justru membuat ilmuwan tercengang karena pembuat Stonehenge bukanlah orang yang selama ini kita kira (leluhur Inggris).

Sekitar 6.000 tahun yang lalu, gerombolan petani dari pantai Aegean (sekarang Turki) melakukan perjalanan melintasi daratan Eropa.

Mereka tinggal di Mediterania untuk sementara waktu kemudian berjalan ke Inggris.

Di tempat itu mereka menginisiasi munculnya pertanian di pulau tersebut.

Dalam hitungan abad, mereka hampir sepenuhnya menggantikan populasi pemburu-pengumpul asli Inggris.

Berdasarkan penelitian, teori di atas adalah benar. Orang yang membangun Stonehenge mungkin saat ini akan disebut imigran Turki.

Ilustrasi Stonehenge. (Pixabay/ Sciencefreak)

Penelitian ini telah diterbitkan di jurnal Nature: Ecology & Evolution pada hari Senin (15/04/2019).

Ilmuwan menganalisis DNA kuno dari puluhan orang yang tinggal di Inggris antara 8500 SM dan 2500 SM.

Enam di antaranya adalah pemburu-pengumpul (hunter-gatherers) Mesolithik yang berasal antara tahun 6.000 sampai 11.600 tahun lalu.

Pemburu-pengumpul merupakan istilah di zaman kuno ketika orang berburu, memancing, dan mengumpulkan makanan liar serta belum mengenal pertanian.

Batuan Stonehenge yang penuh misteri. (Pixabay/ Walkerssk)

Mereka juga meneliti DNA kuno dari 47 petani Neolitik yang berasal dari 4.500 hingga 6.000 tahun lalu.

Bukti genetik menunjukkan bahwa sebagian besar populasi pemburu-pengumpul di Inggris digantikan oleh populasi yang baru.

Mereka terganti dari petani yang membawa keturunan dari Pantai Aegean.

Hal itu diketahui karena susunan genetisnya lebih dekat dengan populasi saat ini di Spanyol dan Portugal.

Mark Thomas, pemimpin penelitian sekaligus Profesor Genetika, Evolusi & Lingkungan di University College London, menjelaskan bahwa pergantian populasi membuat adanya sistem pertanian baru.

Sebelah kiri adalah orang Mesolitik sedangkan sebelah kanan adalah orang Inggris Neolitik 5600 tahun lalu. (Royal Pavilion and Museums/ Brighton & Hove)

''Studi kami sangat mendukung pandangan bahwa petani imigran memperkenalkan pertanian ke Inggris dan sebagian besar menggantikan populasi pemburu-pengumpul asli,'' kata Mark Thomas dikutip dari IFLScience.

Seperti kebanyakan pemburu-pengumpul Eropa lainnya, warga Inggris Mesolitik memiliki kulit gelap dan mata biru.

Gen-gen ini segera musnah setelah kedatangan para petani Aegean.

Itu membuat penduduk asli yang relatif kecil segera berbaur dengan imigran sehingga menghasilkan bentuk tubuh yang berbeda.

Penelitian Genetik mengenai pembuat Stonehenge membuktikan bahwa pewarisan genetik sangat rumit dan di masa lalu, suku kuno bisa berlayar ke mana saja.

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid