Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Kita sering melihat hewan tega memakan anaknya sendiri ketika mereka lahir dan menganggapnya sebagai hal yang sadis.
Pembunuhan dan pembiaran anak adalah praktik yang terlihat pada banyak mamalia, burung, ikan, reptil dan invertebrata.
Penelitian terbaru memberikan penjelasan mengapa hewan berlaku sadis terhadap anaknya.
Ilmuwan bahkan menemukan sesuatu yang mengejutkan, tak sadis, itu justru bentuk ''kasih sayang'' mereka terhadap anaknya.
Baca Juga
Penelitian ini telah diterbitkan di jurnal Frontiers in Ecology and Evolution pada awal April 2019.
Hewan yang tega memakan anaknya terutama hewan yang bertelur, ternyata merupakan teknik bertahan hidup yang dilakukan induk hewan untuk anaknya.
Michael Bonsall, salah satu penulis penelitian sekaligus profesor dari University of Oxford menjelaskan bahwa ada beberapa faktor mengapa hewan melakukannya.
Keputusan induk hewan untuk membunuh anaknya memungkinkan keturunan lainnya mempunyai kesempatan hidup lebih tinggi.
Itu dilakukan hewan ketika mereka memperkirakan dengan instingnya bahwa sumber daya di lingkungan tidak memadai untuk membiarkan semua anaknya hidup.
Itu memungkinkan keturunan mereka yang lain dapat bertahan hidup dalam jangka panjang.
Penelitian menggunakan model matematika untuk menguji skenario hewan yang melindungi, menetaskan telur, serta memilih memakannya saat akan hidup.
Pemimpin penelitian, Mackenzie Davenport, dari University of Tennessee menjelaskan bahwa memakan anak adalah bentuk good parenting hewan.
''Temuan kami menunjukkan bahwa secara mengejutkan, kanibalisme anak dan pengabaian anak dapat berfungsi sebagai salah satu bentuk pengasuhan orang tua, dengan meningkatkan kelangsungan hidup total anak lainnya,'' kata Davenport dikutip dari IFLSCcience.
Ketika lingkungan terdapat persebaran penyakit yang tinggi, sumber daya makanan sedikit, serta kondisi anak yang rentan, induk hewan akan memilih memakan anaknya sendiri.
Itu dilakukan agar anak lainnya (meski berkurang) mempunyai kesempatan hidup yang lebih besar.
Penelitian mengenai mengapa hewan memakan anaknya ini sangat berguna, terutama untuk mempertahankan jumlah spesies tertentu di masa depan.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
-
Nggak Nyangka, Ternyata Ini Alasan Kucing Suka sama Kardus
-
Tips Beli Kambing untuk Kurban Online Lewat Ecommerce Biar Nggak Kena Tipu
-
Deretan Penyakit yang Rentan Menyerang Hewan Kurban, Wajib Diwaspadai
-
Banyak Menjangkit Hewan Kurban, Apa Itu Lumpy Skin Disease?
-
Peneliti Ungkap Rahasia untuk Berkomunikasi dengan Kucing, Ini Kuncinya
-
Anda Lebih Sering Digigit Nyamuk daripada Orang Lain? Ini Sebabnya
-
Microsoft Terbitkan Makalah Penelitan tentang AI, Mampu Ungguli Manusia?
-
Microsoft Mulai Tertarik ke Bisnis Energi, Nuklir Jadi Tujuan
-
Penelitian Ungkap Pria Lajang Berniat Gunakan ChatGPT untuk "Menipu" Calon Pasangan