Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Beberapa waktu lalu kita dihebohkan dengan ular berkepala dua yang sayangnya mati tak lama kemudian. Lebih unik lagi, kali ini ilmuwan menemukan ular bermata 3 dengan fungsi penglihatan yang sempurna.
Hewan misterius ini ditemukan di dekat Darwin, Northern Territory, Australia.
Seorang penjaga hutan dari Northern Territory Parks and Wildlife menemukannya pada sebuah jalan di pinggir rerimbunan pohon.
Organisasi perlindungan alam dan hewan liar membagikan fenomena aneh ini melalui akun resmi Facebook mereka.
Baca Juga
Hewan miterius itu berjenis ular piton karpet (Morelia spilota) yang ukuran tubuhnya dapat mencapai antara 2 hingga 4 meter.
Umumnya, ular piton karpet dapat ditemukan di Australia, Indonesia dan Papua Nugini.
Ular bermata tiga itu diyakini masih remaja dan mempunyai panjang sekitar 40 sentimeter.
Sayangnya, ular tersebut telah mati pada pekan lalu. Namun tubuh ular telah disumbangkan ke Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation untuk keperluan penelitian.
''Luar biasa hewan itu bisa bertahan begitu lama di alam liar dengan kelainan bentuknya, dan ia berjuang untuk mencari makan sebelum ia mati sepekan yang lalu,'' kata Ray Chatto, salah satu staf penjaga hutan di Northern Territory Parks and Wildlife.
Mata ketiganya tampak berfungsi sempurna dan tim harus meletakkan makhluk itu di mesin sinar-X untuk memahami lebih dalam.
Ular itu aneh karena hasil rontgen mengungkapkan bahwa itu bukan dua kepala terpisah yang disatukan.
Melainkan itu tampak sebagai satu tengkorak dengan rongga mata tambahan.
Lebih menakjubkan lagi peneliti menyimpulkan bahwa 3 matanya berfungsi sempurna.
Dikutip dari IFLScience, kesimpulan sementara mengenai ular bermata tiga ini adalah ia cacat ketika dalam tahap embrio.
Sangat tidak mungkin bahwa kecacatan itu berasal dari faktor lingkungan.
Hampir pasti, itu merupakan kejadian alami karena reptil yang cacat relatif sering terjadi terutama ketika mereka mengalami masalah di tahap embrio.
Ular bermata tiga akan diteliti lebih lanjut oleh ilmuwan dan pastinya kita tak sabar menunggu kesimpulan terakhir penelitian mereka.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Cuma Buat Konten, Gilang Barbie Nekat Dikubur Hidup-hidup dengan Ular
-
Tips Beli Kambing untuk Kurban Online Lewat Ecommerce Biar Nggak Kena Tipu
-
Deretan Penyakit yang Rentan Menyerang Hewan Kurban, Wajib Diwaspadai
-
Banyak Menjangkit Hewan Kurban, Apa Itu Lumpy Skin Disease?
-
NASA Siap Kirim Robot Ular untuk Selidiki Adanya Kehidupan di Satelit Saturnus
-
Duh Anjing Ini Bisa-bisanya Kecanduan Alkohol, Dokter Hewan pun Sampai Turun Tangan
-
Emak-emak Tarik Ular Piton Jumbo yang Mau Makan Kucing, Aksi Nekatnya Dipuji Netizen
-
Amerika Serikat Hadapi Invasi Babi Super, Bikin Pemburu Keteteran
-
Seabrek Fakta Sains tentang Capybara: Doyan Makan Tebu, Bisa Kena Rabies dan TBC
-
Dikenal Santuy, Capybara Ternyata Punya Banyak Musuh Alami: Ini Sederet Fakta Uniknya