Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Ilmuwan Jepang baru saja mengklaim bahwa lautan cair bisa terdapat di Pluto. Itu memungkinkan peluang adanya kehidupan menjadi terbuka paka planet kerdil.
Penelitian ini dipimpin oleh ilmuwan Jepang bernama Shunichi Kamata yang berasal dari Hokkaido University.
Tak sendirian, tim peneliti terdiri dari beberapa ilmuwan internasional yang berasal dari Tokyo Institute of Technology, Tokushima University, Osaka University, Kobe University, dan University of California.
''Ini berarti lebih banyak lautan di alam semesta daripada yang kita perkirakan sebelumnya, membuat keberadaan kehidupan di luar Bumi lebih masuk akal,'' kata Shunici Kamata dalam rilis resminya.
Baca Juga
Dalam teori konvensional yang dipercaya oleh ilmuwan cukup lama, planet kerdil (dwarf planet) seperti Pluto seharusnya sudah membeku sejak lama.
Namun terdapat pengecualian pada kondisi tertentu di Pluto yang membuat lautan ternyata masih ada.
Penelitian telah diterbitkan di jurnal Nature Geoscience pada 20 Mei 2019.
Simulasi komputer memberikan bukti kuat bahwa lapisan isolasi gas hidrat dapat menjaga lautan di bawah permukaan (subsurface ocean) agar tidak membeku pada bawah permukaan es Pluto.
Dikutip dari Futurism, pada Juli 2015, pesawat antariksa New Horizons milik NASA terbang melalui sistem Pluto.
Pesawat tersebut memberikan gambar close-up pertama kali dari planet kerdil yang sangat jauh beserta bulan-bulannya.
Gambar topografi Pluto menampakkan cekungan ellipsoidal berwarna putih bernama Sputnik Planitia, yang terletak dekat dengan khatulistiwa.
Berdasarkan simulasi komputer yang terbaru, rekaman topografi ternyata bisa menyimpan laut yang ada di dalamnya.
Karena lokasi dan topografinya, para ilmuwan meyakini adanya samudra bawah permukaan di bawah lapisan es yang menipis di Sputnik Planitia.
Penelitian yang mengungkapkan adanya laut di Pluto ini semakin membuat ilmuwan yakin bahwa terdapat kehidupan (meski organisme sederhana) di luar Bumi.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Gandeng Lonely Planet, Realme 11 Pro Series 5G Siap Rilis ke Indonesia
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Link Nonton Bumi Manusia, Iqbaal Ramadhan Jadi Siswa Sekolah Elit di Era Kolonial
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Apakah Pluto Termasuk Planet atau Tidak? Jadi Perdebatan Astronom dan Ilmuwan
-
Jarak Bumi ke Mars Jutaan Kilometer, Berapa Waktu Perjalanannya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?