Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Dalam beberapa tahun terakhir, banyak ilmuwan berbagai negara yang berambisi menempatkan manusia di Planet Mars.
Menurut seorang fisikawan yang bernama Brian Cox, Mars kemungkinan merupakan satu-satunya pilihan manusia untuk tinggal di luar Bumi.
Ia juga mencatatkan pernyataan penting bahwa manusia tidak bisa tinggal di Bumi selamanya.
Profesor Brian Cox berasumsi jika manusia melangkah di planet lain (selain Mars), maka kemungkinan kita memiliki masa depan suram.
Baca Juga
Planet Mars yang berlapis es adalah satu-satunya tempat di mana umat manusia dapat pergi di luar Bumi.
''Dalam skenario yang masuk akal, tidak ada tempat lain bagi manusia untuk memulai langkah jika mereka keluar dari planet ini (Bumi), selain Mars. Jika kalian memikirkan planet lain, tidak ada planet lain yang bisa kita tuju,'' kata Brian Cox dikutip dari Sputnik News.
Pada titik tertentu, suatu saat nanti, manusia akan menjadi orang Planet Mars.
Fisikawan itu sangat yakin dengan Planet Mars mengingat sejarah planet tersebut.
Catatan penelitian mengungkapkan bahwa Planet Merah dulunya berkilau biru dan memiliki kehidupan.
''Suatu ketika Planet Merah itu berkilau biru. Aliran air mengalir menuruni lereng bukit dan sungai mengalir melalui lembah,'' kata Brian Cox menambahkan.
Jika manusia memilih planet selain Mars, itu akan memakan jarak yang terlalu jauh dan sangat spekulatif.
Planet Mars adalah pilihan masuk akal dan mungkin satu-satunya planet yang bisa tinggali saat ini.
Brian Cox tak sendirian dalam mengungkapkan potensi manusia di Planet Mars.
Salah satu investor yang berambisi membuat pangkalan manusia di Mars adalah seorang super kaya pendiri SpaceX dan Tesla, Elon Musk.
Pria itu bahkan menetapkan target pada tahun 2028 agar pangkalan manusia di Mars bisa dimulai untuk dibangun.
Elon Musk juga sudah menyiapkan desain bangunan dan markas utama pangkalan manusia di Planet Mars yang dinamakan Alpha.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Honkai Impact 3 Siap Rilis Update v7.2 Sayap Menuju Mars
-
Telco X: "X" terbaru yang dibawa Elon Musk ke Indonesia?
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Deretan Orang Terkaya di Dunia 2023: Posisi Elon Musk Digusur Juragan Louis Vuitton
-
Manfaatkan Pengaruh, Elon Musk Dituduh Memanipulasi Harga Dogecoin
-
UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
-
Implan Chip ke Otak Buatan Elon Musk Disetujui FDA, Ngeri-Ngeri Sedap
-
Pengguna Premium Makin Dimanjakan, Akun Twitter Blue Kini Bisa Upload Video Berdurasi 2 Jam
-
Satya Nadella dan Elon Musk Beda Pendapat, Siapa Pegang Kendali OpenAI