Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Alam semesta sedang dihebohkan dengan kemunculan asteroid dengan bulan sendiri yang melintasi Bumi pada Sabtu (25/5/2019). Asteroid ini disebut-sebut berpotensi bahaya bagi Bumi.
Penelitian lalu segera dilakukan untuk memeriksan batuan luar angkasa dengan kode Asteroid (66391) 1999 KW4 ini.
Dilansir dari CNET, asteroid ini disebut merupakan bagian dari sistem biner yang merupakan asteroid besar yang bertugas mengorbit bulan yang lebih kecil.
Benda langit ini memiliki diameter hampir 1 mil atau 1,5 kilometer. Sedangkan satelitnya sendiri berukuran sekitar sepertiga dari lebar satu mil atau 0,5 kilometer.
Baca Juga
Sebelumnya, asteroid ini pertama kali ditemukan 20 tahun yang lalu dan kembali lagi ke Bumi pada Sabtu (25/5/2019) pada pukul 4.05 waktu setempat.
Ukuran asteroid yang cukup besar ini membuat siapa saja yang menggunakan teleskop dengan diameter 8 inci akan melihat asteroid tersebut di angkasa.
Sistem biner yang bergerak cepat yaitu sekitar 77.446 kilometer per jam yang memudahkan pengamat amatir untuk melihatnya.
Bentuknya yang cukup besar membuat asteroid ini cukup bahaya jika berada terlalu dekat dengan Bumi. Namun, sekarang ini asteroid tersebut sudah berada di jarak yang cukup aman dari Bumi yaitu sekitar 5,182 juta kilometer.
Menurut prediksi, jarak terdekat antara asteroid dan Bumi akan terjadi pada tahun 2036. Kedatangan asteroid ini nantinya akan membuat objek tersebut jadi yang paling besar yang pernah datang ke Bumi.
Hingga kini, beberapa observatorium terbesar di dunia tengah melakukan pengamatan untuk mendapat lebih banyak data terkait asteroid tersebut.
Walaupun cukup membuat heboh masyarakat dan badan observatorium dengan kehadirannya, beruntung asteroid dengan bulan sendiri ini sudah melewati Bumi.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Link Nonton Bumi Manusia, Iqbaal Ramadhan Jadi Siswa Sekolah Elit di Era Kolonial
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Jarak Bumi ke Mars Jutaan Kilometer, Berapa Waktu Perjalanannya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
5 Tempat Terpanas di Bumi, Ada yang Tembus 70 derajat Celcius
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya