Jum'at, 29 Maret 2024
Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia : Jum'at, 07 Juni 2019 | 11:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Sebuah penelitian belum lama ini menjelaskan mengenai bagaimana peneliti tengah menciptakan jamur untuk membunuh nyamuk malaria.

Penelitian dan penemuan ini bermula dari keresahan para peneliti mengenai banyaknya kasus malaria di seluruh dunia. Setidaknya tercatat bahwa ada 219 juta kasus malaria terjadi.

Dari 219 juta kasus malaria tersebut, ada lebih dari 400.000 orang yang meninggal dunia karena penyakit berbahaya ini.

Para peneliti lalu tertarik membuat penelitian dengan menggunakan sebuah jamur bernama Metarhizium Pingshaense. Jamur ini diketahui dapat membunuh nyamuk malaria atau Anopheles secara alamiah.

Dilansir dari BBC, Profesor Raymond St Leger dari Universitas Maryland menyampaikan jika jamur-jamur ini sangat mudah dibentuk dan dapat dimodifikasi secara genetika.

Ilustrasi pasien. (pixabay/Parentingupstream)

Bersamaan dengan jamur ini, peneliti juga mengkali racun yang ada dalam spesies laba-laba di Australia. Racun ini yang lalu ditambahkan ke dalam genetika jamur. Hasilnya, jamur ini mampu menghasilkan racun yang dapat menangani nyamuk malaria.

Kombinasi jamur dan racun laba-laba ini terinspirasi dari bagaimana laba-laba menggunakan tarinya untuk menembus kulit serangga saat menginjeksi racun. Taring laba-laba ini lalu diganti dengan menggunakan jamur Metarhizium.

Benar saja, hasil uji laboratorium menyebutkan jika jamur hasil modifikasi genetika ini dapat membunuh nyamuk dengan lebih cepat.

Demi memastikan ampuhnya jamur ini untuk membunuh nyamuk malaria. peneliti lalu membuat desa tiruan seluas 603 meter persegi di Burkina Faso. Desa tiruan ini memiliki tanaman, gubuk-gubuk, sumber air, hingga makanan yang disukai para nyamuk.

Ilustrasi laba-laba. (unsplash/Neenu Vimalkumar)

Selanjutnya, desa ini ditutup dengan jaring nyamuk setebal dua lapis untuk mencegah nyamuk keluar. Untuk menginjeksi racun tersebut, spora-spora jamur lalu dicampurkan dengan minyak wijen dan dibalurkan ke kain-kain katun berwarna hitam.

Secara otomatis, nyamuk malaria yang mendarat di kain akan langsung terpapar dengan jamur. Hasil tes ini menunjukkan bahwa racun jamur ini hanya berpengaruh pada nyamuk malaria, beberapa serangga lain justru tidak terpengaruh.

Penemuan ini jelas memberikan titik terang untuk penanganan penyakit malaria yang disebabkan oleh nyamuk malaria ini. Hingga hari ini, penelitian dengan racun jamur masih dilakukan untuk melihat bagaimana efeknya nanti.

BACA SELANJUTNYA

Microsoft Terbitkan Makalah Penelitan tentang AI, Mampu Ungguli Manusia?