Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Dalam waktu yang cukup lama, Gunung berapi Bolshaya Udina telah dianggap punah karena tidak mempunyai aktivitas seismik dan magma di dalamnya. Pada tahun 2017, ilmuwan menemukan bahwa gunung tersebut mulai "terbangun" lagi dan menyimpan potensi ledakan yang sangat besar.
Peneliti bahkan menekankan bahwa potensi ledakan bisa menyamai letusan gunung Vesuvius di Pompeii yang memusnahkan beberapa kota kuno.
Antara tahun 1999 hingga tahun 2007, tercatat terdapat 100 peristiwa seismik lemah yang terdeteksi di bawah gunung berapi.
Namun ilmuwan mencatat terdapat peningkatan anomali dalam seismisitas dimulai pada Oktober 2017.
Baca Juga
-
Ada Suara Misterius, Ditemukan Gunung Api Bawah Laut Terbesar dalam Sejarah
-
Jauh di Dalam Bumi, Ilmuwan Temukan Gunung Raksasa Lebih Besar dari Everest
-
Es Gunung Everest Mencair, Jasad Pendaki yang Hilang Bermunculan
-
Serem Abis, Ini 5 Gunung Api Paling Berbahaya Jika Kembali Meletus
-
NASA Ungkap Letusan Gunung Agung Bisa Selamatkan Bumi dari Perubahan Iklim
Antara Oktober 2017 hingga Februari 2019, sekitar 2.400 peristiwa seismik pernah tercatat di dalam radar ilmuwan.
Penelitian tersebut dipimpin oleh ahli geofisika bernama Ivan Koulakov dari Trofimuk Institute of Petroleum Geology and Geophysics Rusia.
Studi ini telah diterbitkan di Journal of Volcanology and Geothermal Research.
Gunung berapi Bolshaya Udina terletak pada kompleks vulkanik Udina di Semenanjung Kamchatka, Rusia.
Meski terletak di Rusia, peneliti menekankan bahwa potensi bahaya gunung berapi ini dapat berefek di luar Rusia bahkan bisa mempengaruhi kondisi global yang mencakup beberapa negara.
"Ingat Pompeii, kebangkitan gunung Vesuvius didahului oleh jeda (fase gunung tidur) beberapa ribu tahun. Letusan tahun 1.600 di Peru (setelah gunung aktif) menyebabkan musim dingin hebat di Eropa dan kelaparan di Rusia," kata Koulakov dikutip dari Moskow Times.
Ilmuwan itu juga menjelaskan bahwa ketika gunung berapi terdiam untuk waktu yang sangat lama, ledakan pertamanya bisa menjadi bencana besar.
Mustahil untuk memperkirakan kapan atau apakah Bolshaya Udina akan meletus.
Sekitar 60 persen dari gunung berapi yang mengeluarkan seismik seperti itu biasanya berakhir dengan sebuah letusan.
Aliran jalur lava yang baru terbentuk di tahun 2018 serta peningkatan sesismik yang signifikan sebagai penyebab utama peneliti mengubah status gunung berapi dari "punah" menjadi "aktif".
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Apa Saja Gunung Berapi Aktif yang Ada di Indonesia? Ini 68 di Antaranya
-
Cara Membersihkan Abu Vulkanik yang Aman
-
Apa Dampak Abu Vulkanik Bagi Kesehatan dan Lingkungan?
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia