Sabtu, 20 April 2024
Vika Widiastuti | Rezza Dwi Rachmanta : Sabtu, 13 Juli 2019 | 12:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Di balik gersang dan tandusnya gurun Sahara, tempat itu dulunya merupakan lautan yang didiami makhluk laut menyeramkan. Untuk sekadar diketahui, hewan laut prasejarah rata-rata memang memiliki bentuk besar dan menyeramkan.

Penelitian tentang makhluk laut yang mendiami Sahara telah diterbitkan di jurnal American Museum of Natural History yang dapat diakses publik.

Ilmuwan mengungkapkan bahwa pada 100 juta hingga 50 juta tahun lalu, Sahara yang kita kenal merupakan sebuah lautan yang sangat besar dan luas.

Peneliti menyebut daerah itu sebagai Trans-Sahara Seaway, sebuah lautan kuno yang meliputi seluruh bagian Afrika Barat.

Selama dua dekade, para ilmuwan meneliti fosil dan endapan di Mali.

Dengan penelitian tersebut, ilmuwan dapat membentuk gambaran akurat tentang seperti apa lingkungan prasejarah saat itu.

Gambaran gurun Sahara ketika masih menjadi laut. (Jurnal American Museum of Natural History)

Mereka menyimpulkan bahwa Trans-Sahara Seaway merupakan perairan yang hangat dan dangkal, serta dihuni makhluk menyeramkan termasuk lele laut kuno dan ular laut raksasa.

Spesimen lele laut kuno diperkirakan memiliki panjang 1,6 meter sementara ular laut kuno berukuran 12 meter.

Tentunya ukuran hewan di atas sangat mengesankan jika dibandingkan dengan spesies ular laut dan lele modern.

Dilansir dari CNN, peneliti menjelaskan bahwa Trans-Sahara Seaway membentang dari utara ke selatan dari tempat yang sekarang disebut Aljazair hingga Nigeria.

Salah satu makluk kuno di gurun Sahara 50 juta tahun lalu. (Jurnal American Museum of Natural History)

"Ekosistem Mali kuno memiliki banyak predator puncak termasuk Crocodyliformes, Serpentes, dan Amiidae, beberapa di antaranya adalah spesies terbesar dalam kelompok organisme mereka," tulis peneliti di dalam jurnal penelitiannya.

Dalam bahasa biasa, istilah di atas berarti banyak buaya, ular, dan ikan menyeramkan yang mendiami daerah tersebut.

Trans-Sahara Seaway merupakan daerah isolasi yang terputus-putus dari laut lepas sehingga menciptakan endemisme akuatik.

Endemisme terjadi ketika suatu spesies mempunyai jumlah terbatas pada area tertentu.

Ukuran lele modern digambarkan dengan huruf G sementara lele kuno Mali digambarkan dengan huruf J. (Jurnal American Museum of Natural History)

Isolasi semacam itu memungkinkan spesies di sana memiliki predator terbatas dan memastikan sumber daya makanan selalu tersedia.

Hal di atas merupakan resep sempurna bagi spesies untuk tumbuh menjadi ukuran raksasa.

Penelitian mengenai makhluk laut prasejarah yang menyeramkan di Sahara sangat menarik mengingat sangat sedikit yang kita ketahui tentang masa lalu gurun gersang tersebut.

BACA SELANJUTNYA

Amerika Serikat Hadapi Invasi Babi Super, Bikin Pemburu Keteteran