Sabtu, 20 April 2024
Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia : Selasa, 16 Juli 2019 | 18:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Melakukan penelitian terkait sisa-sisa kapal selam Uni Soviet, para penyelam menemukan fakta mengejutkan yang cukup mengancam kehidupan laut. Kapal selam Uni Soviet ini diketahui membocorkan zat radioaktif ke laut.

Setelah dilakukan penelitian mendalam, ditemukan bahwa kapal selam Uni Soviet ini mengandung zat radioaktif dengan kadar yang cukup tinggi.

Mengutip Live Science, untuk dalam melakukan penelitian, para peneliti dari Institute of Marine Research atau IMR menggunakan alat Ægir 6000 mini-sub. Alat ini bertugas untuk mengambil sampel air laut, batuan sedimen, dan organisme lainnya.

Usai diteliti, ditemukan bahwa air laut di daerah tersebut mengandung tingkat radiasi yang mencurigakan. Tingkat radiasi ini lalu diketahui berasal dari kapal selam yang tenggelam di kedalaman 1.700 meter.

Kapal selam Uni Soviet. (Institute of Marine Research)

Kandungan radioaktif yang ada di laut tersebut mencapai 800.000 kali lebih tinggi dari batas normal. Banyak yang percaya jika zat radioaktif yang bocor ini berasal dari saluran ventilasi yang merembes ke dalam air.

Melihat sejarahnya, kapal selam Uni Soviet ini adalah Komsomolets yang bertenaga nuklir dengan panjang 117,5 meter milik Angkatan Laut Soviet selama tahun terakhir Perang Dingin.

Kapal selam ini tenggelam di Laut Norwegia pada 7 April 1989 akibat ledakan nuklir di hulu kapal dan kebakaran di ruang mesin akibat korsleting.

Ilustrasi laut. (pexels/Kellie Churchman)

Kejadian tragis ini membuat 42 dari 69 awak kapal meninggal, sisanya meninggal akibat hipotermia karena menunggu kedatangan tim penyelamat.

Lokasi kapal Komsomolets ini tenggelam ada di dasar laut antara Laut Norwegia dan Laut Barents di Samudera Arktik.

Penelitian ini juga mengungkap bahwa zat radioaktif dari kapal selam Uni Soviet yang terlepas di Laut Norwegia ini tidak berbahaya bagi manusia dan hewan laut. Pasalnya, kadar cesium di Laut Norwegia sangat rendah dan karena berada di laut dalam, polusi akibat zat radioaktif tersebut dapat cepat terurai.

BACA SELANJUTNYA

Reaktor Nuklir di Amerika Serikat Bocor, Pihak Berwenang Malah Sempat Tutup Mulut