Jum'at, 29 Maret 2024
Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia : Rabu, 17 Juli 2019 | 08:29 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Beruntung, pada dini hari tadi, Selasa (17/7/2019) warga Indonesia bisa menyaksikan fenomena langit gerhana bulan parsial. Penampakan gerhana bulan ini sukses bikin takjub siapa saja. Di Twitter, cuitan dengan hashtag ini menempati urutan pertama.

Gerhana bulan terjadi ketika Bulan masuk dalam bayang-bayang inti Bumi atau biasanya yang disebut sebagai umbra Bumi. Bukan penuh, gerhana bulan yang terjadi dini hari tadi adalah gerhana bulan parsial yang membuat sebagian area Bulan ditelan bayangan Bumi.

Ketika melihat penampakan ini dari Bumi, kamu akan melihat Bulan yang bulat dengan sebagian sisi yang gelap tersamarkan oleh penumbra, bayangan kabur di luar umbra Bumi, dan sebagian lagi yang nampak terang.

Sepanjang tahun 2019 ini, tercatat sudah dua kali gerhana bulan terjadi. Sebelumnya, gerhana bulan terjadi pada 20 hingga 21 Januari 2019 lalu. Saat itu, gerhana bulan yang terjadi adalah gerhana bulan total.

Gerhana bulan sebagian terlihat dari kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, Rabu (17/7) dini hari. (Suara.com/Arief Hermawan P)

Gerhana bulan total yang terjadi di awal tahun lalu ini tidak bisa dinikmati oleh wilayah Indonesia. Pasalnya, di Indonesia, gerhana bulan tersebut terjadi saat siang hari.

Berdasarkan hasil pantauan tim Suara.com, begini penampakan gerhana bulan sebagian saat terlihat dari kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat.

Cukup jelas terlihat, Bulan yang bulat sepenuhnya kehilangan sebagian terangnya karena tersamarkan ditelan bayangan Bumi.

Gerhana bulan dini hari tadi ini hanya bisa diamati oleh warga wilayah Amerika Selatan, Eropa, Asia, dan Australia. Di Indonesia, tidak seluruh bagian Nusantara dapat menyaksikan gerhana bulan ini dengan lebih lama.

Gerhana bulan sebagian terlihat dari kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, Rabu (17/7) dini hari. (Suara.com/Arief Hermawan P)

Melansir Suara.com, di Indonesia barat, gerhana bulan baru terjadi selepas tengah malam sampai saat Matahari terbit. Awal gerhana bulan dimulai pukul 01.43.53 WIB dan puncaknya pada pukul 04.31.54 WIB, kemudian akan berakhir pada pukul 07.17.36 WIB.

Indonesia bagian tengah menikmati gerhana bulan pada pukul 02.43.53 WITA, puncaknya pada 05.31.54 WITA, dan baru berakhir pada 08.17.36 WITA.

Selanjutnya, Indonesia bagian timur, gerhana bulan mulai pada pukul 03.43.53 WIT, mencapai puncak pada 06.31.54 WIT, dan berakhir pada 09.17.36 WIT.

Gerhana bulan sebagian terlihat dari kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, Rabu (17/7) dini hari. (Suara.com/Arief Hermawan P)

Beruntung untuk warga Indonesia bagian barat karena dapat menikmati gerhana bulan saat keadaan masih gelap. Sedangkan untuk Indonesia tengah dan timur, puncak gerhana bulan terjadi ketika Matahari sudah terbit.

Gerhana bulan total dini hari tadi menjadi satu-satunya gerhana bulan yang dapat dilihat di Indonesia. Mengapa menjadi satu-satunya? menurut prediksi, gerhana bulan yang terjadi dini hari tadi adalah yang terakhir yang akan terjadi di tahun 2019 ini.

Untuk dapat menyaksikan gerhana bulan lagi, kamu harus menanti hingga tahun 2021. Di tahun tersebut, diprediksi, gerhana bulan umbra akan kembali terjadi. Di tahun 2021 hanya akan terjadi gerhana bulan penumbra.

BACA SELANJUTNYA

Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif