Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon belakangan ini sedang dibawa penyelidikan pihak berwajib usai diduga terlibat dalam eksperimen untuk mengubah kutu menjadi senjata menyeramkan.
Berdasarkan laporan CBS News, anggota DPR Amerika Serikat melakukan investigas terhadap Pentagon terkait kutu yang digunakan sebagai senjata biologis yang berkaitan dengan penyebaran penyakit Lyme selama perang dingin di Amerika Serikat.
Perang dingin di Amerika Serikat terjadi karena banyak investasi dalam penelitian senjata biologis dan terjadi pada tahun 1950 hingga 1970.
Rencana investigasi bagi Pentagon ini dilakukan usai amandemen yang diusulkan anggota kongres New Jersey, Chris Smith dibuat.
Baca Juga
Chris Smith memutuskan untuk membuat amandemen sebagai bagian dari Undang-Undang Otoritas Pertahanan Nasional tahun 2020.
Rencana Chris Smith mengeluarkan amandemen tersebut terjadi usai dirinya membaca buku berjudul Bitten The Secret History of Lyme Disease and Biological Weapons karya Kris Newby.
Investigasi lalu dilakukan untuk melihat bagaimana keterlibatan pihak militer Amerika Serikat selama perang dingin dengan memanfaatkan kutu sebagai senjata biologis yang menyebabkan penyakit Lyme.
Penyakit Lyme merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri genus Borrelia SP yang ditularkan lewat gigitan kutu. Kondisi ini dapat menjangkit dan mengganggu sistem organ tubuh.
Fenomena penyakit Lyme ini pernah menyebar dan membuat banyak orang jatuh sakit dengan gejala yang tidak biasa. Lokasi terjadinya penyakit ini berada di sekitar kota Lyme, Connecticut.
Gejalanya adalah demam, sakit kepala, kelelahan, dan ruam pada kulit. Infeksi juga bisa terjadi ke persendian, jantung, hingga sistem saraf. Karena senjata penyakit Lyme ini, ada lebih dari 300 ribu orang di Amerika Serikat yang terinfeksi.
Mengenai kabar bahwa Pentagon terlibat dalam eksperimen mengubah kutu menjadi senjata ini memang masih dalam penyelidikan. Kita nantikan kabar selanjutnya ya.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Benarkah Android Lebih Ribet Dibanding iOS? Riset Menunjukkan Sebaliknya
-
Lagi Merebak di AS, Narkoba Zombie Ini Bikin Busuk Jaringan
-
Bermodal Pistol Nintendo Jadul, Orang Ini Sukses Merampok Toko tetapi Akhirnya Diringkus
-
Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh
-
6 Skin Game Termahal di Dunia, Ada yang Seharga Mobil Baru
-
6 Skin Game Termahal di Dunia 2023, Seharga Mobil Baru
-
Walau Dibenci Pemerintah AS, Warga Amerika Rupanya Banyak yang Pro TikTok
-
6 Cheat GTA PS2 Senjata, Penggemar San Andreas Wajib Coba
-
Tentara Ukraina Pakai Steam Deck untuk Kendalikan Senjata
-
One Piece: Apa Alasan Crocodile Mengincar Senjata Kuno Pluton