Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Gunung Tangkuban Perahu yang terletak di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada Jumat (26/7/2019) mengalami erupsi. Berdasarkan vulkanolog dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gede Suantika, Letusan Gunung Tangkuban Perahu merupakan letusan freatik.
Gede, dalam korespondensi pesan singkat dengan Suara.com di Jakarta, menjelaskan bahwa Gunung Tangkuban Perahu pada Jumat petang mengalami letusan freatik kecil.
"Analisisnya kemungkinan letusan seperti letusan freatik kecil Tahun 2013. Letusan akan segera berakhir beberapa hari ke depan," jelas Gede.
Menurut Gede, dari tiga kawah Tangkuban Perahu dampak letusan hanya disekitar Kawah Ratu saja, dengan radius 500 meter. Dua kawah lainnya adalah Utas dan Domas.
Baca Juga
-
Beda Jaringan 5G vs 4G di Smartphone Huawei, Ngebut Banget
-
LIPI Siapkan Peta Wilayah Berisiko Tsunami
-
5 Aplikasi Baca Komik Gratis Paling Populer di Android, Harus Dicoba!
-
Ini Alasan Apple Beli Divisi Modem Smartphone Intel Seharga Rp 13 Triliun
-
Usai Erupsi, Gunung Tangkuban Perahu Kini Berada di Status Level 1
Letusan freatik sendiri, jelas Gede, artinya "letusan yang tekanannya berasal dari pemanasan air tanah di bawah dasar kawah." Letusan freatik Tangkuban Perahu terjadi berkaitan dengan musim kemarau yang sedang melanda Tanah Air.
"Biasanya begitu, pemanasan yang konstan berlangsung di dasar kawah akan meningkatkan terbentuknya tekanan uap air di musim kemarau karena suplai dari curah hujan berkurang," beber Gede.
Senada dengan Gede, Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, Nia Khaerani juga mengatakan bahwa erupsi yang terjadi di Tangkuban Perahu sifatnya freaktif.
"Erupsi freaktif itu dari segi intensitas dia tidak akan membesar, seperti tadi yang terjadi mudah-mudahan tidak akan terjadi yang lebih besar dari kejadian tadi," kata Nia.
Nia mengatakan erupsi terakhir Gunung Tangkuban Parahu terjadi pada Februari dan Oktober 2013 dan untuk saat ini statusnya level normal.
"Ya, statusnya level normal karena aktivitas erupsinya cenderung menurun tapi ikuti perkembangan dari kami. Kalau ada perubahan pasti akan kami informasikan," kata dia.
PVMBG juga menyatakan erupsi yang terjadi di Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, telah menurun.
"Kondisi saat ini, berdasarkan pemantauan visual dari kawah erupsi telah menurun," ujar Nia.(Suara.com/Liberty Jemadu)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Merapi Erupsi, Pesan Mbah Maridjan Tentang "Eyang Merapi" Viral Lagi
-
3 Bahaya Abu Vulkanik bagi Kesehatan Manusia, Simak Penjelasannya
-
Erupsi Gunung Merapi, Hujan Abu Jatuh di Kabupaten Magelang
-
5 Rekomendasi TWS Eggel Terbaik Februari 2023
-
Erupsi Gunung Semeru Tumbangkan Jaringan Indosat dan Smartfren
-
Bagaimana Proses Terjadinya Erupsi Gunung Berapi
-
Geger Sesar Lembang yang Berpotensi Sebabkan Gempa Besar, Patut Diwaspadai?
-
Lihat Wanita Eropa Berkebaya di Jawa Barat Tahun 1919, Netizen: Keren, Cantik Sekali
-
Dorong UMKM Lokal, GoTo Rangkul Masyarakat Jawa Barat untuk #BangkitBersama
-
Apa Itu Lahar Dingin, Bahaya yang Mengancam Setelah Awan Panas