Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Bukan lagi di Jakarta, ibu kota Indonesia diperkirakan akan pindah ke Kalimantan. Kabar tersebut diungkapkan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) seperti yang dilansir dari Suara.com.
Menurut Kementrian Bappenas, Ibu Kota Negara akan pindah ke Kalimantan, sebab sarana dan prasarana infrastruktur yang dibutuhkan di ibu kota baru Indonesia ada di sana.
Selain itu juga faktor adanya lahan yang luas, letak yang strategis dan relatif aman dari bencana.
Dalam beberapa waktu terakhir, Jakarta menjadi perbincangan karena banyaknya ancaman bencana yang mungkin bisa terjadi di sana.
Baca Juga
-
Main di Tepi Sungai, Bocah Ini Temukan 11 Fosil Telur Dinosaurus
-
Sindir Ria Ricis, Kaesang Hingga Reza Arap #pamit dari Twitter
-
Yakin Cuma Serangga, Ini Cerita Fotografer Pocong yang Ramai di Google Maps
-
Sangat Lapang dengan Layar Rasio 100 Persen, Ini Bocoran Vivo Nex 3
-
Cuma Pamit 2 Hari, Ria Ricis Balik Jadi YouTuber
Ancaman bencana yang mungkin saja bisa terjadi ini seakan sebuah isyarat, kalau ibu kota memang membutuhkan tempat baru. Berikut beberapa ancaman bencana yang menghantui warga Jakarta dalam beberapa waktu terakhir.
Udara Jakarta yang makin memburuk
Belum lama ini tingkat polusi udara di Jakarta meningkat dan masuk kategori tidak sehat berdasarkan data ''Air Quality Index.''
Dilansir dari Suara.com, Jakarta sempat menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan kualitas udra terburuk di dunia. Nilai Air Quality Index (AQI) Jakarta mencapai 240.
AirVisual merupakan situs penyedia peta polusi daring untuk kota-kota besar di dunia. Sementara AQI adalah indeks yang menggambarkan tingkat keburukan kualitas udara di suatu tempat.
AQI dihitung berdasarkan enam jenuis polutan utama, yakni PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, nitrogen dioksida, ozon permukaan tanah dan asam belerang.
Dengan kondisi udara Jakarta yang tidak sehat ini, AirVisual menganjurkan masyarakat Jakarta untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan tidak membuka jendela rumah.
Adanya ancaman tsunami yang melanda Jakarta
Selain polusi udara yang kian memburuk, warga Jakarta harus bersiap dengan ancaman tsunami ini.
Dilansir dari Suara.com, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan ancaman terdekat yang dihadapi warga Ibu kota adalah tsunami. Sebab di Pantai Utara Jakarta karena berpotensi tsunami dengan ketinggian tertentu.
Selain ancaman adanya tsunami dengan ketinggian tertentu bisa membanjiri Jakarta, bahkan dengan air laut pasang pun, pesisir Jakarta langsung tergenang.
Jakarta berpotensi tenggelam
Ibu kota Republik Indonesia ini diprediksi dapat tenggelam lebih cepat dibandingkan kota-kota lain di dunia. Kenapa bisa seperti ini?
Menurut 9News, Jakarta berada di bawah beban pertumbuhan yang sangat cepat. Bahkan pertahunnya terjadi penurunan ketinggian di kota ini.
Para ahli menyebutkan kalau Jakarta tenggelam hingga 25 cm per tahun. Ditambah lagi, adanya dampak peningkatan permukaan air lain.
Jakarta, menjadi rumah bagi 34 juta orang yang dinilai berlebihan. Juga sebagian dari mereka menjadi beban pembangunan yang berlebihan.
Tetapi penyebab utama dari prediksi tenggelamnya kota ini adalah 60 persen penduduk dan bisnis di Jakarta mengambil air langsung dari tanah.
Hal ini karena infrastruktur pemerintah tidak mengikuti pertumbuhan kota ini, atau tidak mampu dimanfaatkan dengan baik.
Berikut adalah sejumlah ancaman bencana yang mengisyaratkan Indonesia harus memiliki daerah baru untuk jadi ibu kota.
Hingga kini masih belum ditentukan kota mana yang akan dijadikan ibu kota Indonesia di Kalimantan nanti sebagai ganti Jakarta.
Kalau kamu sendiri, setuju nggak ibu kota Indonesia dipindah dari Jakarta ke Kalimantan.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Perjalanan Mudik Seru Bersama Vivo V30 Series
-
Fitur Kamera Realme 12 5G untuk Abadikan Momen di Hari Raya Idul Fitri 2024
-
Penjualan Perdana, Lebih dari 3.000 Unit Xiaomi 14 Ludes dalam Sehari
-
Tips Mudik Asyik dengan HP Rp 1 Jutaan ala POCO
-
Xiaomi 14 dan Jajaran Wearables Terbaru Resmi Dipasarkan
-
Bersama Xiaomi 14, Dihadirkan Juga Xiaomi Watch S3, Xiaomi Watch 2, dan Xiaomi Smart Band 8 Pro di Indonesia
-
Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
-
Memeriahkan Ramadan, POCO Indonesia Hadirkan Harga Menarik
-
HP Flagship Xiaomi 14 Siap Hadir ke Indonesia, Catat Tanggalnya
-
Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif