Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Belum lama ini, para ilmuwan mengumumkan untuk tetap waspada karena akan terjadi gempa bumi besar yang akan melanda daerah Pacific Northwest.
Pacific Northwest sendiri dikenal sebagai zona subduksi Cascadia atau batas lempeng konvergen yang berada sepanjang 600 mil dari California Utara hingga Pulau Vancouver, Kanada. Beberapa daerah yang dilalui patahan ini antara lain Seattle, Portland, dan Oregon.
Walaupun masih cukup tenang hingga hari ini, banyak rupanya yang justru mengkhawatirkan sesar Cascadia. Berdasarkan penelitian, para ilmuwan berpendapat jika daerah tersebut berpotensi gempa bumi hingga mencapai 9,0 magnitudo.
Pada dasarnya, setiap bagian sesar Cascadia memiliki perilaku yang berbeda. Bagian utara dan selatan jauh lebih aktif secara seismik daripada bagian tengah.
Baca Juga
Seperti yang diketahui sesar Cascadia merupakan pertemuan dua lempeng tektonik yang bertabrakan. Dalam sistem subduksi, fenomena ini dapat menghasilkan gempa terbesar di dunia. Hal yang sama pernah terjadi di Jepang pada tahun 2011 lalu.
Dibandingkan dengan sesar lainnya, sesar Cascadia jauh lebih tenang. Namun, sangat tidak bisa di anggap bahwa sesar tersebut tidak aktif.
Melakukan penelitian dengan memanfaatkan monitor GPS di sesar Cascadia, para ilmuwan menemukan deformasi tanah yang menunjukan tidak mampunya kedua lempeng tersebut untuk saling bergeser dan melewati satu sama lain.
Para ilmuwan memang tidak secara spesifik mampu memprediksi kapan sesar Cascadia akan mengamuk dan menimbulkan gempa besar.
Pasalnya, hal ini membutuhkan penelitian mendalam untuk memantau zona subduksi di darat dan lepas pantai dengan menggunakan sistem dan alat seperti GPS yang super canggih.
Namun, para ilmuwan tetap meminta agar penduduk daerah Pacific Northwest tersebut untuk tetap waspada dengan kehadiran sesar Cascadia yang lama diam. Kemungkinan besar, gempa bumi ini akan dimulai di bagian utara atau selatan dari sesar Cascadia.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Gempa Jember M 5,7 Kamis Pukul 12.22 WIB
-
Fenomena Gempa Bumi Langka, Apa Itu Black Swan Earthquake
-
4 Pantangan ketika Terjadi Gempa: Jangan Lakukan Hal-hal Ini
-
4 Sebab Gempa Bumi dan Tindakan Awal yang Harus Dilakukan Saat Terjadi
-
Tak Berpotensi Tsunami, Ini Penjelasan BMKG soal Gempa Gorontalo M 6,3
-
Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Garut, Lebih dari 12 Wilayah Ini Merasakan Getarannya
-
BMKG Prediksi Gempa Cianjur yang Merusak Berpotensi Terulang Tiap 20 Tahun
-
Apakah Badai Matahari Bisa Menyebabkan Tsunami?
-
Gandeng BMKG, Xiaomi Uji Coba Fitur Peringatan Dini Gempa Bumi