Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pernah berpikir berapa banyak es di kutub yang mencair karena pemanasan global tiap harinya. Ternyata dalam sehari saja, 12,5 miliar ton es di Greenland meleleh.
Greenland adalah salah satu cadangan es terbesar di kutub utara. Bagaimana jadinya jika wilayah ini semakin panas dan semakin banyak es mencair?
Kengerian proses pelelehan gletser di Greenland pun direkam oleh ilmuwan yang meneliti di sana. Sebuah video memerlihatkan, arus sungai mengalir deras akibat lelehan gletser.
Setelah kejadian tersebut, para ahli meteorologi, klimatologi, dan geologi kemudian menggabungkan data untuk menentukan seberapa luas pencairan di pulau tersebut.
Baca Juga
-
Lapisan Es di Greenland Mencair, Pemandangan Dramatis Langsung Tercipta
-
NOAA: Kutub Utara Magnet Bumi Sedang Bergerak Menuju Siberia
-
Lapisan Es Greenland Mencair Sangat Cepat, Bencana Buruk Akan Datang
-
Gawat, Suhu Kutub Utara Tak Pernah Sepanas Ini dalam 115 Ribu Tahun
-
Miris, Beruang Kutub Bertahan Hidup dengan Makan Bangkai Paus
Sebagaimana dikutip dari Forbes pada Kamis (8/8/2019), pakar klimatologi Martin Stendel mengatakan bahwa jumlah es yang mencair dalam satu hari itu sudah cukup menutupi seluruh negara bagian Florida, dengan ketinggian air sebesar lima inci atau sekitar 12,7 cm.
Sepanjang sejarah, hilangnya 12,5 miliar ton es dalam 24 jam adalah yang terbesar dan baru pertama kali terjadi, sejak pengukuran awal dimulai pada tahun 1950.
Sementara di belahan dunia lainnya, gelombang panas yang cukup ekstrem terjadi di Eropa pada Juli lalu. Saat itu, kondisi paling ekstrem terjadi di kota Paris, Prancis yang suhunya menyentuh angka 109 Fahrenheit atau sekitar 42 derajat Celcius.
Menurut para ahli, gelombang panas seperti itulah yang bermigrasi ke Greenland sehingga memicu peningkatan suhu di sana dengan rata-rata 30 derajat Celcius.
Itulah dampak pemanasan global yang membuat lapisan es di Greenland makin menipis. (Suara.com/ Tivan Rahmat).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Penjelasan Apa Itu Gelombang Panas, Fenomena yang Jadi Perbincangan
-
Perusahaan Ini Ingin Dinginkan Bumi Pakai Cara Radikal, Malah Tuai Kritik
-
Lapisan Es di Greenland Makin Gelap, Pencemaran Lingkungan Memburuk?
-
Ilmuwan Ungkap Pelelehan Es di Greenland Kian Cepat, Perubahan Iklim Bikin Khawatir
-
PBB Ungkap Potensi Mematikan dari Gelombang Panas yang akan Datang, Bikin Ngeri
-
Ngeri, Efek Pemanasan Global Sebabkan Suhu di Daerah Ini Melesat Dibanding Belahan Bumi Lain
-
Iklim Buruk Bikin China Krisis Energi, Perbaikan Lingkungan Jadi Sorotan
-
Gara-Gara Suhu Udara Panas, Daerah Ini Alami Krisis Energi, Kok Bisa?
-
BMKG: Suhu Panas Beberapa Hari Ini Bukan karena Gelombang Panas
-
Peringatan BMKG: Suhu Panas Terik Bakal Berlangsung sampai Pertengahan Mei 2022