Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Bagi penggemar kupu-kupu, hewan yang dijuluki Queen Alexandraâs Birdwing adalah salah satu spesies paling menawan. Itu adalah kupu-kupu terbesar dan terlangka di dunia.
Sangat menyedihkan, ilmuwan mulai menyoroti tentang keberadaannya yang mulai menyusut sebagai akibat hilangnya populasi.
Studi terbaru menemukan bahwa terjadi penurunan sekitar 33 persen kupu-kupu biasa yang terjadi di Ohio, Amerika Serikat dari tahun 1996 hingga 2016.
Ilmuwan menjelaskan bahwa terdapat pola yang konsisten di seluruh dunia.
Baca Juga
Salah satu spesies yang terkena dampaknya adalah Ornithoptera alexandrae atau dikenal sebagai Queen Alexandraâs Birdwing.
Ini adalah kupu-kupu terbesar di dunia dengan lebar sayapnya mencapai 12 inci atau 30,4 sentimeter.
Sayapnya dihiasi dengan warna biru kehijauan atau kuning menawan.
Queen Alexandraâs Birdwing ditemukan pada tahun 1906 oleh ilmuwan sekaligus naturalis asal Inggris, Albert Meek.
Ia mengabadikan nama Ornithoptera alexandrae di dalam bukunya yang berjudul "A Naturalist in Cannibal Land" yang diterbitkan pada tahun 1913.
Judul bukunya dinamakan demikian karena Ornithoptera alexandrae memang hewan asli Papua Nugini yang sejak dulu terkenal dengan ritual suku kuno kanibalismenya.
Dalam rentang hampir 30 tahun terakhir, jumlah kupu-kupu terbesar di dunia telah menyusut signifikan.
Pada tahun 1992, ilmuwan memetakan kupu-kupu tersebut di daerah Popondetta, Oro, Papua Nugini dan hanya menemukan 150 ekor dalam periode 10 hari.
Pada tahun 2008, seorang ahli biologi, Tyler Hicks mengamati hanya ada 21 ekor dalam tiga bulan pencariannya.
Parahnya lagi ia menemukan kurang dari satu kupu-kupu per acre (1 acre: 4046,86 meter persegi).
Dikutip dari Mother Jones, IUCN Redlist sudah memasukkannya ke dalam daftar spesies Terancam Punah (Endangered Threatened).
Baru-baru ini, ilmuwan menemukan bahwa kupu-kupu tersebut semakin menderita karena semakin masifnya perluasan perkebunan kelapa sawit yang ada di Papua Nugini.
Secara langsung, itu dapat menghancurkan persediaan makanan dan habitat kupu-kupu Queen Alexandraâs Birdwing.
Karena keindahan dan kelangkaannya, harga kupu-kupu ini di pasar gelap mencapai 10 ribu dolar AS atau 142 juta per pasang.
Perburuan ilegal dan hilangnya habitat mereka secara masif menjadikan kupu-kupu terbesar di dunia semakin langka keberadaannya.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Tips Beli Kambing untuk Kurban Online Lewat Ecommerce Biar Nggak Kena Tipu
-
Deretan Penyakit yang Rentan Menyerang Hewan Kurban, Wajib Diwaspadai
-
Banyak Menjangkit Hewan Kurban, Apa Itu Lumpy Skin Disease?
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Duh Anjing Ini Bisa-bisanya Kecanduan Alkohol, Dokter Hewan pun Sampai Turun Tangan
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid