Kamis, 28 Maret 2024
Dinar Surya Oktarini : Kamis, 22 Agustus 2019 | 15:14 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Ibu Kota Jakarta resmi berpindah di Kalimantan Timur, kabar tersebut diumumkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. Menurutnya, Kalimantan Timur juga akan diterapkan konsep Smart City

Penerapan smart city ini sebagai kota berkelanjutan dan kota yang semakin nyaman ditingali oleh penduduknya.

Di samping itu, salah satu pendukung lainnya yang akan diterapkan di dalam ibu kota baru akan menggunakan smart berbasis teknologi. Ini dibutuhkan sebagai upaya memenuhi kebutuhan para aparatur negara di daerah tersebut.

"Ibu Kota yang baru kan dibangun dari nol, untuk struktur awal sudah melakukan pendekatan sistem Smart City ini. Baik air, sampah transportasi, dan gedung -gedung didesain konsep berkelanjutan," kata Bambang di Universitas Indonesia, Kota Depok, Jawa Barat , Kamis (22/8/2019).

Untuk keperluan administrasi lainnya mengurus izin sampai kepada kebutuhan terkait dengan penanggulangan bencana, ketertiban lalu lintas atau menurunkan tingkat krimininalitas. Jadi kata dia lagi, semua hal dasar itu harus menjadi isu yang di atasi dengan pendekatan smart berbasis teknologi.

Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Simpang Susun Semanggi, Jakarta, Senin (17/6). [Suara.com/Arief Hermawan P]

"Harus dibuat dari awal, karena itu membangun kota baru. Tapi semua kota baru lainya diarahkan ke Smart City, " katanya.

Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil menyebut Ibu Kota Negara baru akan pindah ke Kalimantan Timur. Tapi lokasi pastinya masih rahasia.

Sofyan Djalil mengklaim sampai kini lokasi pasti Ibu Kota Negara batu masih belum diputuskan. Pemerintah akan mengumumkan jika sudah ada keputusan.

"Sudah di Kalimantan timur, tapi lokasi spesifiknya yang belum," kata Sofyan Djalil di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (22/8/2019).

Sofyan Djalil menjelaskan pemerintah membutuhkan 3.000 hektar lahan untuk tahap pertama. Selanjutnya akan memerlukan 300 ribu hektar untuk membangun taman dan perlengkapan kota.

"Sehingga kita harapkan kota ini berkembang menjadi kota yang menarik," kata dia.(Suara.com/Supriyadi)

BACA SELANJUTNYA

Tarif Tol Jogja-Jakarta Terbaru 2023, Lengkap dengan Cara Top Up Saldo E-Toll