Selasa, 16 April 2024
Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia : Jum'at, 23 Agustus 2019 | 21:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Setelah 15 tahun tidak terjamah manusia, para ilmuwan akhirnya berkunjung ke bangkai kapal Titanic yang tenggelam di Samudra Atlantik. Kunjungan ini rupanya membuat para ilmuwan menemukan bakteri mengerikan.

Kapal Titanic diketahui tenggelam di kedalaman 3.810 meter atau sekitar 12.500 kaki di lepas pantai Newfoundland, Kanada pada 1912 lalu.

Dilansir dari BBC, sekarang ini, bangkai kapal Titanic mengalami pelapukan dan telah membusuk. Dua bagian kapal yang terbela ini berada di tempat berbeda dengan jarak ratusan meter.

Penyelaman demi meneliti kapal Titanic ini dilakukan dengan menggunakan faktor pembatas (limiting factor) depth submergence vehicle atau DSV. Alat ini mampu menangkap video kapal Titanic dengan resolusi tinggi 4K dan 3D.

Para ilmuwan memprediksi bahwa kondisi kapal Titanic ini akibat menjadi konsumsi mikroba dan hewan laut yang beragam. Selain itu, karena korosi garam dan bakteri mengerikan yang membuat kapal Titanic mengalami kerusakan parah.

Kapal Titanic. (youtube/Le Figaro)

Bakteri mengerikan tersebut adalah bakteri pemakan logam yang menggerogoti besi bangkai kapal Titanic dan menciptakan struktur rusticle dan logam yang jauh lebih lemah. Rusticle yang tercipta ini yang lalu membuat bentuk kapal menjadi lebih halus dan berubah menjadi bubuk hingga larut dalam laut.

Ilmuwan menjelaskan bahwa bakteri ini adalah Halomonas Titanicae yang pertama kali ditemukan pada 1991 pada karat dan es. Sayangnya, mengidentifikasi bakteri ini adalah hal sulit. Perlu waktu hingga 2010 baru disadari keberadaannya.

Akibatnya, beberapa bagian kapal sudah menghilang dan hilang kemewahannya sejak pertama kali tenggelam. Bagian sisi kanan tempat tinggal petugas dan kapten berada, bak mandi kapten, hingga kabin-kabin telah rusak parah.

Sadar bahwa masa kapal Titanic tidak akan bertahan lama dan akan rusak karena bakteri mengerikan tersebut, para ilmuwan lalu merekam wujud kapal ini dengan teknik fotogrametri yang memungkinkan adanya rekreasi 3D dan virtual augmented reality di mas depan.

BACA SELANJUTNYA

Ditemukan Bangkai Kapal Penjelajah di Antartika setelah 107 Tahun Hilang