Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Rindu biasanya datang saat ada jarak yang memisahkan kamu dengan orang yang kamu rindukan. Dirasa sebagai hal yang biasa, rindu rupanya cukup menyiksa lho. Penjelasan ilmiah ini bahkan menyebut bahwa menahan rindu ternyata juga berbahaya.
Dalam sebuah penelitian yang dibuat Clarissa Silva, saat seseorang jatuh cinta, tubuhnya akan memproduksi hormon estrogen, testoteron, dopamin, serotonin, dan oksitosin. Sebaliknya, saat seseorang sedang rindu, produksi deretan hormon tersebut malah berkurang. Saat hormon-hormon tersebut berkurang, hasrat bertemu akan semakin meningkat drastis.
Dilansir dari The Odyssey Online, hormon dopamin yang berkaitan dengan rasa bahagia, sakit, dan hasrat untuk bersama dengan orang yang dicintai meningkat saat sedang merasakan rindu.
Hormon dopamin ini yang lalu berkaitan dengan hormon serotonin sebagai pengendali stres, nafsu makan, dan suasana hati. Saat hormon-hormon tersebut berkurang akibat rasa rindu, kamu juga seakan kehilangan semangat karena harus terpisah jarak.
Baca Juga
Perpaduan deretan hormon ini yang lalu mempengaruhi hormon oksitosin dan rasa untuk bertemu akan semakin menggebu-gebu.
Saat rindu berlebihan mulai dirasakan, hormon serotonin akan mendominasi dan membuat rasa tidak bahagia dan stres karena memikirkan pasangan.
Stres menjadi efek buruk dari rasanya menahan rindu. Saat stres berlebihan, seseorang akan mengalami susah fokus, emosi yang tidak terkendali, sulit melindungi diri dari serangan penyakit, serta mempengaruhi hormon-hormon lainnya.
Ujung dari meningkatnya hormon serotonin ini adalah produksi hormon kortisol yang tinggi dan menyebabkan otak bekerja lebih aktif, akhirnya kualitas rindu menjadi rendah.
Pada dasarnya, rindu adalah hal yang wajar. Hanya saja, jangan sampai berlebihan karena tentu berdampak buruk untuk kehidupan pribadi dan orang lain yang ada di sekitar.
Berdasarkan penjelasan ilmiah mengenai bahaya menahan rindu, sebaiknya, saat rindu mulai terasa, coba alihkan perhatian dengan beberapa kegiatan lainnya. Menyibukkan diri dengan hal positif bisa menjadi salah satu solusi untuk menangani hal ini.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Siswi Ini Buat Lukisan Berbeda, Netizen Menangis Saat Tahu Maknanya
-
Mengapa Air Laut Asin? Ini Penjelasan Ilmiahnya
-
Benarkan Petir Bisa Sambar Alat Elektronik? Ini Penjelasannya
-
Penjelasan Ilmiah Mengenai Kebiasaan Mengingat Kenangan Buruk
-
Ternyata Hanya Tipuan Otak, Ini Penjelasan Ilmiah Mengenai Dejavu
-
Kenapa Pencet Bubble Wrap Bikin Nagih? Ini Penjelasannya
-
Dosen Ini Berikan Penjelasan Ilmiah Lagu Balonku, Bikin Netizen Salfok!
-
Indira Kalistha Ngaku Introvert, Ini Penjelasan Ilmiahnya
-
Heboh Wajah Bermata Satu di Google Earth, Ini Penjelasan Ilmiahnya
-
Minum Alkohol Bisa Buat Tubuh Hangat, Ini Penjelasan Ilmiahnya