Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Warga Bali baru saja dikagetkan dengan ular berkepala dua dengan panjang sekitar 40 sentimeter. Hewan tersebut memiliki dua kepala dan membentuk pola segitiga di bagian kepala.
Ular berkepala dua sangat jarang terjadi di alam liar dan biasanya mereka terlahir serta bisa bertahan hidup lebih lama di penangkaran.
Dalam video yang diunggah oleh channel YouTube Jamin TV, ular berkepala dua tersebut memiliki gerakan yang sangat terbatas.
Saat diletakkan di patahan ranting pohon, hewan itu juga cenderung diam dan tidak bisa bergerak secara leluasa.
Baca Juga
-
Ular Ini Memakan Tubuhnya Sendiri, Penampakannya Malah Dibuat Meme
-
Mengenal Death Adder, Ular Pembunuh Seorang Polisi di Papua
-
Viral, Pria Mabuk Ini Gigit Balik Ular yang Mematoknya
-
Netizen Geram dengan Mereka yang Gunakan Foto Orang Susah demi Popularitas
-
Memancing Ikan, Orang Ini Malah Dapat Ular Jumbo di Kailnya
Ular berkepala dua ini ditemukan langsung oleh Gusti Bagus Eka Budaya (42) pada Jumat (30/08/2019) siang di daerah Dusun Tengah, Desa Kukuh, Marga, Tabanan Bali.
"Ketika saya pulang kerja, saya memarkir sepeda motor saya di sebelah ular. Saya terkejut karena setelah dilihat lebih dekat ternyata hewan itu punya dua kepala," kata Gusti Bagus Eka Budaya dikutip dari Channel New Asia.
Kasus ini sangat mirip dengan penemuan ular berkepala dua di Virgina, Amerika Serikat pada September 2018.
Namun sayangnya, hewan tersebut akhirnya mati pada November 2018.
Ilmuwan dari Virginia Department of Game and Inland Fisheries yang bernama Kleopfer mengatakan bahwa dua kepala dalam satu tubuh bisa merepotkan hewan itu sendiri.
Ia menjelaskan bahwa ''berbagi tubuh'' menambah tekanan pada tulang belakang hewan.
Tekanan akan semakin besar ketika kepala ingin bergerak ke arah yang berbeda.
Ia juga mencatat bahwa ular berkepala dua sering ditemukan di penangkaran. Namun itu biasanya terjadi karena perkawinan sedarah yang dilakukan oleh ular.
Ilmuwan tersebut juga menambahkan bahwa biasanya ular berkepala dua tak dapat bertahan lama di alam liar.
Ular berkepala dua terlahir karena embrio tidak terbagi dua ketika ular kembar berkembang di dalam janin.
''Mereka tidak bisa berkoordinasi melarikan diri dari predator, dan mereka tidak bisa berkoordinasi menangkap makanan,'' kata Kleopfer dikutip dari NPR.
Ular akan merespon bau, jika salah satu kepala menangkap aroma yang berbeda dalam satu waktu, itu akan membingungkan ular.
Bahkan dalam suatu kesempatan, ular dapat mencoba menelan kepala ular lainnya.
Meski sangat langka, ular berkepala dua tak dapat hidup lama di alam liar atau juga penangkaran.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Acer Siapkan 130 Monitor NITRO pada Bali Major 2023
-
Tips Beli Kambing untuk Kurban Online Lewat Ecommerce Biar Nggak Kena Tipu
-
Deretan Penyakit yang Rentan Menyerang Hewan Kurban, Wajib Diwaspadai
-
Banyak Menjangkit Hewan Kurban, Apa Itu Lumpy Skin Disease?
-
CEK FAKTA: Benarkah Luna Maya Bangun Rumah dengan Maxime Bouttier di Bali?
-
Duh Anjing Ini Bisa-bisanya Kecanduan Alkohol, Dokter Hewan pun Sampai Turun Tangan
-
Viral Video Bule Ngamuk, Tak Terima Motor Dihentikan Saat Ada Upacara Melasti
-
Kecantikan Gadis Bali Saat Upacara Adat Tahun 1991 Bikin Terpesona, Netizen: Elegan Banget!
-
Amerika Serikat Hadapi Invasi Babi Super, Bikin Pemburu Keteteran
-
Seabrek Fakta Sains tentang Capybara: Doyan Makan Tebu, Bisa Kena Rabies dan TBC