Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Satelit NASA, observatorium sinar-x NuSTAR diketahui baru saja merekam titik hijau misterius yang berada di galaksi kembang api NGC 6946. Cukup membuat penasaran, banyak yang bertanya-tanya mengenai tanda titik hijau tersebut.
Observatorium sinar-x NuSTAR milik NASA ini dibuat dengan tujuan untuk mempelajari supernova di galaksi NGC-6946. Adalah kebetulan saat satelit akhirnya berhasil menangkan penampakan titik hijau misterius tersebut.
Saat pertama kali terekam satelit NASA, titik hijau ini tidak nampak. Perlu menunggu hingga sepuluh hari di pengamatan kedua untuk kemudian melihat titik tersebut bersinar terang.
Dalam waktu singkat usai terekam, titik hijau misterius ini langsung menghilang. Para ilmuwan NASA lalu menamakan penemuannya ini dengan nama ULX-4.
Baca Juga
Dilansir dari Express.co.uk, asal mula titik hijau tersebut masih belum diketahui. Namun, bertindak cepat, para ilmuwan langsung membuat penelitian untuk penemuan besar ini.
Mengingat tidak ada cahaya yang terdeteksi berasal dari gumpalan gas berwarna hijau, dugaan sementara menyebutkan bahwa titik hijau tersebut adalah supernova.
Kemungkinan lain menyebutkan bahwa titik hijau tersebut muncul akibat Lubang Hitam yang sedang menelan benda ruang angkasa. Salah satunya adalah bintang.
Proses ini terkait dengan saat bintang terhisap ke Lubang Hitam dan dipisahkan dari gravitasi, maka terjadi kilatan energi yang sangat besar.
Ilmuwan lain menyebutkan jika titik hijau tersebut kemungkinan adalah bintang neutron yang padat dan terbentuk saat bintang meledak.
Secara singkat titik hijau misterius ini bisa saja memiliki kesamaan dengan Lubang Hitam yang berasal dari bintang yang jauh lebih kecil.
Bintang kecil ini yang nantinya dapat menghasilkan sumber sinar-x ultraluminois yang mirip dengan titik hijau misterius yang terekam satelit NASA.
Masih menjadi misteri, NASA mengimbau jika kemunculan titik hijau misterius ini tidak perlu dikhawatirkan karena terjadi di galaksi.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Kenapa Bintang Digambarkan dengan Lima Sudut, Padahal Aslinya Bulat
-
Ilmuwan Ungkap Adanya Migrasi Bintang di Galaksi Andromeda, Ini Sebabnya
-
12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong
-
Sebuah Komet Hijau Mendekati Bumi, Lintasannya Bisa Terlihat?
-
NASA Temukan Planet Mirip Bumi yang Kedua, Bisa Dihuni Manusia?
-
Satelit NASA Akan Jatuh Ke Bumi, Setelah 38 Tahun Beroperasi
-
Peringatan NASA, Ada Indikasi China Ingin Mengklaim Tanah di Bulan