Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Singa gunung mempunyai serangan yang sangat mematikan dan tak jarang, manusia dewasa bisa terbunuh apabila berhadapan dengannya. Sebuah kisah kepahlawanan dan naluri bertahan hidup seorang bocah berusia 8 tahun viral setelah ia berhasil melawan seekor singa gunung.
Pike Carlson (8), seorang bocah yang berasal dari Bailey, Park County, Colorado, Amerika Serikat tak menyangka bahwa aksinya melewati hutan pada tanggal 21 Agustus 2019 justru berakhir tragis.
Carlson dan saudara lelakinya melewati daerah berhutan untuk mengunjungi rumah tetangga mereka.
Tak disangka, singa gunung (Puma concolor) seberat 65 pon atau 29 kilogram langsung menerkam Carlson.
Baca Juga
Ketakutan karena diserang, Carlson langsung melakukan apa saja untuk bertahan hidup.
Ia meninju ke segala arah dan mencoba meraih apa saja untuk dijadikan senjata.
Saat ia diserang, saudara laki-lakinya langsung berlari untuk menjemput kedua orangtua mereka sekaligus mengabarkan ke orang-orang.
"Aku hanya meninju, mencoba meraih apa pun yang aku bisa, seperti sebatang tongkat. Aku memang menemukan sebuah tongkat dan mencoba mengarahkan ke mata hewan itu. Namun sesaat setelahnya, tongkat langsung patah," kata Carlson kepada stasiun TV lokal Colorado, KUSA-TV.
Ayah Pike, Ron Carlson, langsung ke bergerak ke tempat kejadian dengan membawa pisau saku.
Sang ayah merasa ngeri setelah melihat anaknya "dikunyah" oleh singa gunung tepat di bagian kepalanya.
Untungnya, setelah menghunuskan pisau dan siap bertarung dengan singa gunung, hewan tersebut melepaskan Pike Carlson dan berlari menjauh.
Dikutip dari Insider, Pike Carlson membutuhkan 60 jahitan dan 2 kali operasi untuk menyelamatkan hidupnya.
Ia bahkan harus dioperasi pada kelopak mata.
CPW (Colorado Parks and Wildlife) langsung bergerak cepat pada 26 Agustus 2019 dengan memburu "tersangka" singa gunung yang menyerang bocah 8 tahun tersebut.
Singa gunung akhirnya di-eutanasia (praktik pencabutan nyawa melalui cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit atau minim rasa sakit) pada akhir Agustus 2019.
Para peneliti dan penjaga di Colorado Parks and Wildlife membagikan beberapa saran ketika kita menghadapi singa gunung.
Hal yang pertama adalah jangan berjalan sendiri dan terus berkelompok, singa gunung tidak akan menyerang mangsa manusia yang sedang berkelompok.
Mereka juga cenderung menghindari konfrontasi. Jika singa gunung atau puma mendekat, segera berbicara atau berteriak dengan tenang dan tegas sambil mundur perlahan.
Peneliti di CPW menyarankan kita agar tidak berlari dan berusaha tampil lebih besar, seperti mengangkat lengan atau melebarkan jaket.
Gerakan menghentak atau berlari secara tiba-tiba dapat membuat singa gunung justru dapat menyerang manusia.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Pakar Ungkap Keresahannya Terkait AI, Bisa Ancam Umat Manusia?
-
Peneliti Ungkap Rahasia untuk Berkomunikasi dengan Kucing, Ini Kuncinya
-
Ilmuwan Temukan Mikroba di Kutub yang Bisa Urai Plastik
-
Pertama di Dunia, Ilmuwan Berhasil Ciptakan Transistor dari Kayu
-
Mencairnya Es di Antartika Bakal Bawa Dampak Buruk ke Laut, Ini Sebabnya
-
Ketar-ketir dengan Starlink-nya Elon Musk, China akan Luncurkan 13000 Satelit
-
Ilmuwan Temukan Microplastik di Pembuluh Darah Manusia, Miris
-
Langit Indonesia Akan Dilintasi Komet Langka pada Awal Februari 2023
-
Penjelasan Peneliti BRIN Soal Pulau Baru Muncul di Tanimbar Usai Gempa Maluku
-
Prediksi Badai Dahsyat yang Picu Polemik, Peneliti BRIN Akhirnya Minta Maaf