Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Ilmuwan dari Australia dibuat terkejut usai menemukan sebuah jamur mematikan dari sebuah potret yang ditangkap oleh seorang fotografer. Cukup menjadi teror di Australia, jamur mematikan ini sebelumnya ditemukan di Pulau Jawa lho.
Sebelum ditemukan di Pulau Jawa, jamur yang diklaim paling mematikan di dunia ini sebelumnya dianggap endemik di Jepang dan Korea.
Dilansir dari The Guardian, jamur mematikan ini bernama poison fire coral atau bahasa ilmiahnya Podostroma cornu-damae.
Jamur ini ditemukan di hutan hujan di Redlynch. Jamur ini hidup di beberapa daerah di Australia dan Asia Tenggara.
Baca Juga
Poison fire coral ditemukan oleh seorang fotografer bernama Ray Palmer di bagian hutan hujan yang sedikit tersembunyi namun dekat dengan pinggiran kota.
Sering memotret berbagai jenis jamur, Ray Palmer mengaku bahwa jenis jamur ini sebelumnya tumbuh di selatan Pulau Jawa sebelum kemudian ditemukan di Australia.
Jamur mematikan ini biasanya ditemukan di akar pohon dan di tanah. Jamur ini disebut berbahaya karena diserap melalui kulit dan sangat berbahaya jika tersentuh manusia maupun predator.
Menurut para ilmuwan dari James Cook University, jamur bernama poison fire coral ini dapat menyebabkan serangkaian gejala mengerikan saat dimakan.
Beberapa efek samping saat memakan jamur mematikan ini adalah sakit perut, muntah-muntah, hingga demam.
Deretan efek ini pada akhirnya dapat menyebabkan kematian karena kegagalan banyak organ dan disfungsi saraf otak.
Dibandingkan dengan jamur mematikan lainnya, poison fire coral ini tidak menunjukan gejala sama sekali. Namun, efek yang diberikan dapat langsung sangat berbahaya jika terkena manusia maupun predator.
Para ilmuwan memberikan peringatan keras dan meminta siapa saja untuk waspada jika menemukan jamur mematikan ini di lingkungannya. Penelitian lebih lanjut terkait jamur ini masih dilakukan ke depannya.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia
-
Ilmuwan Temukan Koridor Misterius di Piramida Cheops Mesir