Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Menurut laporan terbaru, puncak hujan meteor akan segera terjadi dan memuncak pada pekan ini. Makin mengerikan, salah satu dari meteor yang nantinya datang akan membawa meteor sangat terang yang dikenal sebagai bola api.
Dilansir dar Express.co.uk, hujan meteor yang pertama bernama Draconid dan akan berlangsung selama Selasa (8/10/2019) hingga Rabu (9/10/2019). Setidaknya, pada bulan Oktober 2019 ini, ada puncak tiga hujan meteor yang terjadi.
Puncak hujan meteor yang pertama ini akan terjadi pada Selasa (8/10/2019) ini.
Draconid disebut-sebut sebagai hujan meteor kecil dengan hanya sekitar 10 meteor per jam. Namun, terkadang, hujan meteor ini dapat memenuhi langit malam dengan ratusan meteor.
Baca Juga
Kemunculan Draconid tidak dapat diprediksi sehingga masih ada peluang terjadi kapan saja dengan kapasitas yang lebih besar. Biasanya, Draconid terjadi dalam jumlah besar sebelum tengah malam.
Menurut para ilmuwan, hujan meteor Draconid akan terjadi pada paruh kedua malam pekan ini. Untuk dapat menyaksikan fenomena alam ini, temukan langit yang jauh dari paparan cahaya Bulan dan awan.
Hujan meteor yang kedua bernama Taurid Selatan dan akan berlangsung pada Rabu (9/10/2019) hingga Kamis (10/10/2019) mendatang.
Taurid Selatan ini diperkirakan membawa kurang dari 10 meteor per jam. Makin mengerikan, hujan meteor Taurid Selatan ini berbentuk bola api yang melesat menembus langit.
Biasanya meteor jenis ini akan menyilaukan mata hingga bayangan bola api akan nampak di daratan Bumi selama beberapa detik.
Selain dua meteor di atas, nantinya juga akan terjadi hujan meteor Orionid yang memuncak pada akhir Oktober 2019 tepatnya pada 21 Oktober 2019 hingga 22 Oktober 2019 dengan 20 meteor per jam.
NASA menyebut bahwa di semua area langit dapat menjadi lokasi untuk memandangi puncak hujan meteor yang terjadi minggu ini. Penasaran? Catat semua tanggalnya ya.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
5 Fenomena Langit Januari 2023, Bisa Disaksikan dari Indonesia
-
5 Fenomena Langit Sepanjang Desember 2022, Hujan Meteor hingga Konjungsi
-
5 Fenomena Langit yang Terjadi pada November 2022, Ada Gerhana Bulan Total
-
Apa Itu Hujan Meteor: Lengkap dengan Sebab, Proses dan Fakta Unik yang Bikin Penasaran
-
5 Fenomena Langit Sepanjang September 2022, Hujan Meteor hingga Bulan Purnama
-
Fenomena Hujan Meteor Tau-Herculids Terjadi Malam Ini
-
5 Fenomena Langit Sepanjang Mei 2022, Hujan Meteor hingga Konjungsi Bulan
-
5 Fenomena Langit Sepanjang April 2022, Pink Moon hingga Hujan Meteor
-
5 Fenomena Langit di November 2021, Bakal Ada Dua Kali Hujan Meteor
-
Cara Melihat Hujan Meteor Orionid, Jangan Sampai Terlewat!