Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Setelah mencetak rekor terkait tempat pendaratannya, sekelompok ilmuwan China yang tergabung dalam proyek luar angkasa berhasil menumbuhkan tanaman di Bulan. Tak sekedar berhasil menumbuhkan, namun ini berarti ilmuwan China berhasil mencetak rekor dalam menumbuhkan tanaman di dalam kondisi ekstrem Bulan.
Pesawat luar angkasa China, Chang'e-4 berhasil mendarat di sisi jauh Bulan.
Misi bulan sebelumnya, sebagian besar terfokus pada sisi Bulan yang menghadap Bumi.
Tempat pendaratan Chang'e-4 merupakan sisi terjauh dari Bulan yang sebelumnya belum pernah terjangkau oleh pesawat luar angkasa mana pun, termasuk milik Rusia dan Amerika Serikat.
Baca Juga
Sisi yang menghadap Bumi masih terjangkau dari cahaya sementara sisi gelapnya sangat minim cahaya sehingga menghasilkan suhu dingin yang ekstrem.
Mencetak rekor, ilmuwan China justru berhasil menumbuhkan tanaman kapas pada kondisi tersebut.
Dilansir dari Digital Trends, tanaman kapas adalah salah satu dari beberapa organisme yang terbungkus dalam biosfer mini dengan berat hanya 2,6 kilogram.
Biosfer mini juga mempunyai tekanan sekitar 1 atmosfer yang berada di atas lander (pendarat).
Organisme mengalami lingkungan yang sebagian besar mirip dengan yang ada pada Bumi.
Namun, organisme tersebut harus bersaing dan berjuang melawan radiasi luar angkasa dan mikro gravitasi (microgravity).
Dalam sebuah wawancara dengan IEEE Spectrum, pemimpin proyek penelitian, Xie Gengxin, menjelaskan bahwa lebih banyak tantangan dalam menumbuhkan tanaman di Bulan.
"Chang'e-4 menuntut agar berat (percobaan) tidak melebihi tiga kilogram. Itu sebabnya penting untuk memilih sampel biologis dalam percobaan dengan hati-hati," kata Xie Gengxin.
Pada akhirnya, tim memilih lima spesies organisme biologis untuk dikirim ke Bulan: biji kapas, biji kentang, biji arabidopsis, ragi, dan telur lalat buah.
Sebagian besar tanaman yang dibawa mati dengan cepat, tetapi biji tanaman kapas berhasil tumbuh.
Sebelumnya, manusia pernah menumbuhkan tanaman di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) namun belum pernah menumbuhkan tanaman di Bulan, apalagi di sisi tergelap Bulan.
Namun terlepas tanaman kapas sudah memiliki beberapa daun, ia langsung mati dalam waktu 1 hari di Bulan, yang setara 2 minggu di Bumi.
Selama 1 malam di Bulan, suhu di sana turun secara dramatis tanpa pemanasan eksternal sehingga tanaman tersebut tidak bisa bertahan karena dingin.
Selain tanaman di Bulan, dalam misi Changâe 6 pada awal 2020, ilmuwan China ingin membawa hewan berupa kura-kura untuk percobaan di Bulan.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Kapan Gerhana Bulan Penumbra Terjadi Mei 2023, Terlihat dari Indonesia?
-
Apa Itu Gerhana Bulan Penumbra, Kapan Terjadi Tahun 2023 Ini?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Hyundai Siap Luncurkan Kendaraan Penjelajah Bulan di 2027
-
Realme 11 Pro Plus akan Hadir dengan Mode Pemotretan Bulan?
-
NASA Siap Kirim Robot Ular untuk Selidiki Adanya Kehidupan di Satelit Saturnus
-
Apa Perbedaan Gerhana Matahari Biasa dan Hibrida?
-
Kenapa Gerhana Matahari Cuma Sebentar? Kenapa Gerhana Bulan Berlangsung Lama?
-
Apa Keuntungan Bisnis Online di Bulan Ramadhan?