Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Jika kita membandingkan Matahari dan Bumi, maka planet kesayangan kita ini hanya berupa titik kecil saja. Luar angkasa menyimpan banyak misteri yang mengagumkan sehingga bintang terbesar di Tata Surya mempunyai ukuran sangat masif jika dibandingkan Matahari.
Sebenarnya, dalam skala bintang, ukuran Matahari kita tidak terlalu kecil atau juga tidak terlalu besar sehingga bisa dibilang "rata-rata".
Namun bintang terbesar di alam semesta memiliki ukuran yang tidak main-main sehingga Matahari kita mungkin hanya terlihat sebagai sebuah titik kecil jika disandingkan tepat di sampingnya.
Permukaan bintang tidak mempunyai penataan yang kaku atau berbatu serta rapi seperti Bumi atau planet lainnya.
Baca Juga
Sebaliknya, mereka memiliki permukaan menyebar dan terdiri dari massa gas super panas yang membuatnya perlahan-lahan menipis ke kehampaan.
Apa yang digunakan para astronom sebagai pengganti dari definisi permukaan adalah photosphere bintang, tingkat di mana bintang menjadi transparan (yaitu di mana foton dapat lepas dari bintang).
Jika kita membicarakan permukaan bintang, maka kita berbicara tentang photosphere-nya.
Itu membuat pengukuran bintang kurang akurat jika dibandingkan dengan pengukuran planet.
Sejauh ini, bintang terbesar yang ada di alam semesta adalah UY Scuti, sebuah bintang yang berjarak 9.500 tahun cahaya dengan pusat galaksi Bimasakti.
Dilansir dari ZME Science, diameter UY Scuty 1.700 kali lebih besar jika dibandingkan dengan diameter Matahari.
UY Scuti pertama kali terlihat oleh para astronom di Observatorium Bonn (Jerman) pada tahun 1860 dan diberi kode BD-12 5055.
Jika ia menggantikan Matahari di pusat Tata Surya milik kita, maka photosphere-nya akan melampaui orbit Jupiter.
Jarak dari Matahari ke Jupiter sekitar 779 juta kilometer sehingga dipastikan Bumi langsung musnah terbakar.
Gas yang berasal dari bintang akan membentuk nebula yang memanjang sebesar 400 AU di luar angkasa (1 AU adalah jarak antara Bumi dan Matahari).
Akibatnya, ia akan mencapai jarak sangat jauh melampaui orbit Pluto. Sementara jarak rata-rata orbit antara Pluto dan Matahari adalah 39,5 AU.
Itulah tadi betapa masifnya ukuran bintang terbesar di alam semesta, sangat menakjubkan bukan?
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
-
Apa Itu Gerak Semu Matahari? Apa Saja Efeknya?
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Bagaimana Cara Kerja Panel Surya, Kok Bisa Menghasilkan Listrik dari Sinar Matahari
-
Sangking Teriknya, Pria di Depok Goreng Telur Pakai Panas Matahari
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Kapan Gerhana Matahari Hibrida Kembali Terjadi di Indonesia
-
Apa Itu Gerhana Matahari Hibrida, Cek Penjelasan Lengkapnya
-
Tata Cara Salat Gerhana, Terdapat Fenomena Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia