Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sejak September 2019 hingga Oktober 2019, Kota Ambon dan sekitarnya mengalami gempa dengan kekuatan beragam yang terjadi hampir setiap hari. Terjadinya fenomena ini membuat berkembangnya berbagai kabar hoaks yang menyebut bahwa Kota Ambon akan tenggelam akibat patahan besar di dasar laut.
Menanggapi beredarnya kabar yang membuat panik warga Kota Ambon dan sekitarnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB membantah keras dan menyebut bahwa kabar tersebut hanyalah hoaks yang sengaja disebarkan untuk membuat panik.
Kabar hoaks mengenai Kota Ambon yang akan tenggelam akibat patahan besar ini beredar melalui aplikasi pesan singkat, WhatsApp. Nampak, si pembuat kabar hoaks juga mengunggah foto satelit dasar laut yang menunjukan patahan besar tersebut.
Dalam sebaran WhatsApp tersebut dikatakan bahwa posisi Kota Ambon yang berada tepat di atas tubir jurang palung laut paling dalam di dunia.
Baca Juga
Lebih lanjut, kabar hoaks ini menyebutkan bahwa ada patahan dan longsoran yang bisa saja nantinya membuat Kota Ambon tenggelam ke dasar laut.
Cukup menghebohkan dan menyebar secara luas melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp, BNPB lalu angkat bicara terkait kabar ini.
Pada siaran persnya, ahli tsunami BNPB, Abdul Muhari menyebut bahwa berita yang beredar tersebut adalah hoaks. Bahkan foto satelit yang dilampirkan sengaja diedit untuk menimbulkan kepanikan di masyarakat.
Abdul Muhari menjelaskan bahwa satelit 3D tidak mampu mengambil foto dasar laut bahkan hingga kedalaman 7 km di bawah permukaan laut.
Menurutnya, foto satelit yang beredar merupakan data batimetri biasa yang diberi efek seakan-akan merupakan data asli.
Dengan tegas, Abdul Muhari memastikan bahwa dalam sejarah dunia, belum pernah ada gempa yang mampu menghilangkan satu pulau besar seukuran Kota Ambon dan Pulau Seram.
Menjelaskan lebih lanjut, menurut Abdul Muhari, gempa yang melanda Kota Ambon dan sekitarnya ini memang menimbulkan longsoran di dasar laut. Namun, longsoran yang terjadi hanyalah longsoran lokal.
Sebagai penutup, Abdul Muhari berharap jika warga Kota Ambon dan sekitarnya untuk langsung mengecek informasi resmi potensi bahaya dan parameter gempa atau tsunami melalui sumber resmi BMKG, BNPB, atau BPBD setempat.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Bikin Banyak Orang Kegocek, Ini yang Perlu Anda Tahu tentang Nokia Minima 2100
-
CEK FAKTA: Benarkah Nokia akan Luncurkan N73 Reborn? Atau Cuma HP Hoaks?
-
CEK FAKTA: Arya Saloka Meninggal Usai Kecelakaan Naik Moge, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Kasus Korupsi BTS Bikin Surya Paloh Terancam Hukuman Mati, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Tangis Putri Candrawati Pecah Usai Melihat Kuat Ma'ruf dan Sambo Dieksekusi, Benarkah?
-
Selama Januari-April 2023, Kominfo Deteksi 441 Hoaks
-
CEK FAKTA: Benarkah Isi Chat WhatsApp Pemenang Hadiah Undian Pesta Panen BRI Ini
-
Hoaks: Pemain Timnas Indonesia Jordi Amat Diminati Real Madrid, Begini Faktanya
-
Hoaks: Peru Resmi Gantikan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Ini Faktanya
-
Cek Fakta: Kemunculan Nokia Edge Pesaing iPhone: Hoaks atau Bukan?