Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Warga Malaysia dikagetkan dengan sebuah fenomena langka yang terjadi di atas langit. Sebuah fenomena yang disebut sebagai Fire Rainbow atau Pelangi Api berhasil membuat penduduk kota Kuantan, Pahang, Malaysia terbengong-bengong.
Peristiwa tersebut terjadi pada 12 Oktober 2019 dan banyak warga yang terkesima dengan keindahan dan keunikannya.
Berbentuk seperti semburat api, dalam imajinasi tertinggi mungkin kita akan menyamakannya dengan sebuah portal yang menghubungkan kita ke dunia lain.
Santai saja, ternyata fenomena Pelangi Api masih bisa dijelaskan secara ilmiah.
Baca Juga
Jika pelangi yang biasa kita temukan berbentuk melengkung atau setengah lingkaran, Pelangi Api sangatlah berbeda.
Beberapa Pelangi Api mempunyai bentuk seperti kobaran api atau bahkan lengkungan besar dengan beberapa kobaran di sampingnya.
Karena bentuk seperti itu, maka fenomena tersebut dinamakan Fire Rainbow atau Pelangi Api.
Dikutip dari ZME Science, secara ilmiah Pelangi Api disebut sebagai Circumhorizontal Arc atau Lengkungan Sirkumhorizontal.
Itu adalah fenomena optik langka yang dibentuk oleh sinar Matahari yang dibiaskan oleh kristal es yang ditemukan di dalam awan cirrus.
Tidak masalah seberapa besar atau kecilnya kristal es yang ada pada awan, Pelangi Api terbentuk karena sinar Matahari dapat melalui sudut spesifik pada awan dan kristal.
Secara ilmiah, ini bukan pelangi yang sebenarnya karena Pelangi Api tidak membutuhkan hujan atau bias dari uap air untuk membentuknya.
Dilansir dari World of Buzz, peristiwa di Malaysia tersebut sangat mirip dengan peristiwa yang terjadi di negara Portugal pada tahun 2016.
Biasanya spektrum warna merah akan menjadi lapisan warna teratas sehingga semakin menegaskan adanya efek api di langit.
Pelangi Api sering diakibatkan oleh pembiasan cahaya Matahari dan dalam beberapa kasus tertentu bisa juga dari cahaya Bulan.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Apa Itu Microsoft Academic dan Manfaatnya untuk Pendidikan
-
Fenomena Gempa Bumi Langka, Apa Itu Black Swan Earthquake
-
Komet Langka Besok Melintasi Langit Indonesia, Terlihat 50.000 Tahun Sekali
-
Langit Indonesia Akan Dilintasi Komet Langka pada Awal Februari 2023
-
6 Skin Terlangka di Mobile Legends yang Diincar Banyak Pemain
-
5 Skin Paling Langka di Mobile Legends, Kamu Punya?
-
Pengertian Berpikir Ilmiah dan Bagaimana Caranya, Simak di Sini
-
Lesti Kejora Berdamai dengan Rizky Billar, Ini Penjelasan Ilmiah Wanita Bertahan dalam Hubungan KDRT
-
15 Foto Jadul dengan Penampakan Mobil Langka di Indonesia
-
Ramai Isu Perselingkuhan Adam Levine dan Reza Arap, Ternyata Ini Penjelasan Ilmiah Orang Ingin Selingkuh