Rabu, 24 April 2024
Agung Pratnyawan : Sabtu, 19 Oktober 2019 | 11:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Kita tahu di kutub selatan Bumi terdapat es, namun bagaimana di Bulan? Ternyata ada juga. Belum lama ini ilmuwan dikagetkan dengan penemuan es di kutub selatan Bulan.

Bagaimana caranya ilmuwan menemukan es di kutub selatan Bulan tanpa harus ke sana? Ternyata memakai data pemantauan milik NASA.

Dengan menggunakan data dari Lunar Reconnaissance Orbiter milik NASA, para ilmuwan kemudian mempelajari endapan es di sekitar kutub selatan Bulan.

Sebagian besar endapan es tersebut berusia miliaran tahun, tetapi menariknya, beberapa di antaranya berusia lebih muda. Sebagian besar endapan es tersebut berusia tidak lebih dari 3,1 miliar tahun.

Sementara itu, endapan es yang berusia lebih mudah ditemukan di kawah Bulan yang tampaknya memiliki tepi yang lebih tajam dan tidak tererosi oleh mikrometeorit selama berabad-abad.

"Hal itu mengejutkan. Belum pernah ada pengamatan es di wilayah dingin yang berusia lebih muda sebelumnya," ucap Ariel Deutsch, seorang mahasiswa pascasarjana di Department of Earth, environmental and planetary sciences, Brown University.

Jika endapan es dengan berbagai usia ditemukan di Bulan, hal tersebut bisa berarti bahwa es di Bulan berasal dari sumber yang berbeda.

Ilustrasi Bulan. (Pixabay/ Ponciano)

Es dengan usia yang lebih tua kemungkinan muncul dari tabrakan komet dan asteroid di permukaan Bulan atau aktivitas vulkanik. Sementara es yang berusia lebih muda kemungkinan dibawa ke permukaan Bulan oleh angin Matahari.

Dilansir dari Space.com, dengan adanya rencana NASA yang akan mengirim astronot ke Bulan pada tahun 2024 mendatang, para ilmuwan berharap dapat meneliti endapan es tersebut lebih lanjut.

Usia dari endapan es ini berpotensi memberi tahu sesuatu tentang asal usul es yang akan membantu para ilmuwan dalam memahami sumber dan distribusi air di tata surya bagian dalam.

Itulah penemuan es di kutub selatan Bulan yang bikin ilmuwan kaget. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

BACA SELANJUTNYA

Apa Perbedaan Gerhana Matahari Biasa dan Hibrida?