Sabtu, 20 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Kamis, 24 Oktober 2019 | 19:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Revolusi mobil listrik masa depan kemungkinan bisa dimulai pada tahun 2020. Hal itu karena seorang ilmuwan berhasil menemukan baterai mobil listrik yang bisa bertahan hingga 1.500 mil atau sekitar 2.414 kilometer dalam sekali pengisian daya.

Ilmuwan sekaligus penemu jenius tersebut bernama Trevor Jackson, mantan perwira dari Angkatan Laut Britania Raya (Royal Navy).

Trevor Jackson dapat menemukan baterai mobil listrik yang kemampuannya bahkan 4 kali lipat kemampuan baterai top industri saat ini.

Berkat penemuan dan inovasinya, Jackson telah membuat kesepakatan dengan perusahaan swasta untuk memproduksi perangkat penemuannya dalam skala besar di Inggris.

Masih belum jelas berapa nilai kontrak awalnya, namun analis memperkirakan bahwa Jackson bisa mendapatkan kontrak bernilai jutaan poundsterling atau puluhan miliar rupiah.

Ilustrasi mobil listrik saat pengisian daya. (Pixabay/ Menno de Jong)

Baterai tidak hanya dapat menggerakkan mobil listrik dalam skala yang tidak mungkin dilakukan oleh baterai listrik konvensional, namun baterai juga bisa digunakan untuk menggerakkan bus, truk, bahkan pesawat.

Setelah bekerja sama dengan Jackson dan memanfaatkan patennya, Austin Electric akan mulai memasukkan teknologi tersebut ke dalam kendaraan mereka mulai tahun 2020.

Kepala Eksekutif Austin Electric, Danny Corcoran menjelaskan bahwa penemuan dari Jackson dapat membuat revolusi industri mobil listrik.

"Ini dapat membantu memicu revolusi industri berikutnya. Kemampuan dibandingkan baterai kendaraan listrik konvensional sangat besar dan itu sangat menguntungkan," kata Corcoran dikutip dari Daily Mail.

Ilustrasi Trevor Jackson yang menemukan baterai listrik yang bisa bertahan hingga 2.400 kilometer. (YouTube/ Electric Vehicle)

Hal yang membuat Jackson diacungi jempol adalah perjuangannya mengembangkan baterai tersebut.

Ternyata, Trevor Jackson telah menemukan teknologi ini lebih dari satu dekade lalu dan ia mendapatkan perlawanan dari industri mobil konvensional.

Trevor Jackson mengklaim dirinya pernah dihambat oleh produsen besar ketika perusahaan mereka mencoba melobi Kantor Luar Negeri Inggris.

Jackson menceritakan bahwa lobi yang dilakukan bertujuan untuk melarang penemuannya dari acara resmi yang membahas potensi mobil listrik masa depan.

"Ini adalah pertarungan yang sulit, tetapi saya akhirnya membuat kemajuan. Dari setiap sudut pandang logis, ini adalah cara untuk maju," kata Trevor Jackson.

Ia mulai mempelajari kemampuan benda memproduksi listrik dengan mencelupkan aluminium ke dalam larutan kimia yang dikenal sebagai elektrolit.

Meskipun teknologi tersebut pertama kali ditemukan pada tahun 1960-an, masalahnya adalah bahwa elektrolit itu, sampai saat ini, sangat berbahaya dan beracun.

Dari situlah penemuan datang karena Jackson berhasil menciptakan solusi yang aman.

Inovasinya membuat elektrolit menjadi tidak beracun dan bahkan ia telah mendemonstrasikan dengan meminumnya di depan para investor.

Apabila berhasil di Inggris dan Eropa, inovasi teknologi baterai mobil listrik milik Trevor Jackson diharapakan juga akan dikenalkan ke pasar Asia.

BACA SELANJUTNYA

Biar Mobil Listriknya Memikat, Toyota Mau Bikin Tiruan Transmisi Manual