Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Zaza Osmanov, seorang ilmuwan yang baru-baru ini mengungkap kendaraan yang digunakan para alien agar tidak terdeteksi saat melintas di tata surya. Kendaraan tersebut berupa pesawat super kecil yang tentunya sangat sulit terdeteksi.
Berdasarkan penelitiannya, ahli astrofisika dari Free University of Tbilisi, Georgia ini mengungkap bahwa alien memiliki teknologi yang membuatnya susah dideteksi oleh manusia.
Dilansir dari Science Alert, teknologi yang digunakan tersebut antara lain sebuah pesawat super kecil yang menggunakan mesin mikro dengan panjang hanya 1 nanometer.
Pesawat super kecil ini digunakan untuk melintasi alam semesta hingga aman dari sensor detektor di Bumi.
Baca Juga
Pendapat Zaza Osmanov ini datang dari ide John von Neumann yang menyebutkan bahwa alien memiliki kemampuan merancang wahana antariksa yang bisa mereplikasi dirinya.
Dengan perhitungan yang lebih baik, Zaza Osmanov menjelaskan bahwa pesawat super kecil ini menggunakan material yang sedikit jika dibandingkan dengan pesawat luar angkasa pada umumnya.
Pesawat ini disebut-sebut menggunakan hidrogen yang tersedia di alam semesta. Karena ukurannya yang kecil, para alien lalu dapat melakukan replikasi setiap saat.
Lebih lanjut, memberikan saran pada ilmuwan, Zaza Osmanov menyarankan agar para ilmuwan untuk lebih jeli melihat emisi cahaya yang datang bergerombolan.
Pasalnya, saat alien masuk ke atmosfer Bumi, ada cahaya yang dideteksi. Sehingga pesawat super kecil tersebut akan nampak layaknya sebuah komet.
Tidak dapat dipastikan dengan pasti, pendapat Zaza Osmanov mengenai kendaraan alien agar tidak terdeteksi ini masih akan terus dilakukan penelitian lebih lanjut.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Bukan RRQ Lemon, Jonathan Liandi Sebut Player Ini 'The Real Alien' di MPL Indonesia
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia