Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Lumba-lumba dikenal sebagai hewan mamalia air yang bersahabat dengan manusia serta memiliki otak yang cerdas. Sebuah pemandangan memilukan mengenai banjir darah di sebuah perairan ini membuat pecinta hewan khususnya penyuka lumba-lumba akan sedih setengah mati.
Sebuah drone berhasil merekam aktivitas pemburu lumba-lumba yang memojokkan mereka di suatu tempat kemudian membantai mereka secara masal.
Aktivis yang tergabung dalam organisasi non-profit, Dolphin Project, mengunggah video yang membuat penggemar lumba-lumba sangat sedih ke situs resmi serta media sosial mereka.
Bagaimana tidak, rekaman menunjukkan perahu-perahu yang memojokkan kawanan lumba-lumba di sebuah perairan untuk membantainya.
Baca Juga
Dolphin Project merupakan sebuah organisasi yang peduli dengan kelestarian lumba-lumba dan selalu menggalang dana untuk memastikan lumba-lumba terawat dengan baik.
Para relawan yang tergabung dalam Dolphin Project melakukan perjalanan ke Taiji, 420 kilometer barat daya Tokyo, Jepang.
Secara diam-diam, mereka merekam perburuan lumba-lumba tahunan yang sangat mengerikan.
Di sebuah tempat yang mereka beri nama dengan The Cove, aktivis menemukan hewan-hewan malang tersebut dipojokkan dan kemudian dibantai.
Dilansir dari Yahoo News Australia, founder sekaligus direktur Dolphin Project, Lincoln OâBarry menjelaskan bahwa para aktivis melakukan streaming serta perekaman langsung dari jarak jauh menggunakan ponsel dan drone milik mereka.
"Sangat memilukan melihat ini, dan itu terjadi enam bulan dalam setahun, setiap hari," kata OâBarry.
Para pemburu yang terlatih tampaknya memotong sirip dan punggung lumba-lumba setelah mereka menyelam dan memojokkannya.
Menurut laporan dari The Dodo, pembantaian lumba-lumba di Taiji ada kaitannya dengan nilai komersial pada hewan itu.
Harga daging dan sirip dalam satu ekor lumba-lumba bisa mencapai 8 ribu dolar AS atau Rp 112 juta sementara lumba-lumba terlatih yang diperjualbelikan mencapai 20 ribu dolar AS atau Rp 280 juta.
International Marine Animal Trainerâs Association (IMATA) mengecam keras pembantaian lumba-lumba yang mengakibatkan banjir darah ini sehingga mereka dan aktivis lainnya akan berusaha membawa masalah tersebut ke lembaga berwenang internasional.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Tips Beli Kambing untuk Kurban Online Lewat Ecommerce Biar Nggak Kena Tipu
-
Deretan Penyakit yang Rentan Menyerang Hewan Kurban, Wajib Diwaspadai
-
Banyak Menjangkit Hewan Kurban, Apa Itu Lumpy Skin Disease?
-
Duh Anjing Ini Bisa-bisanya Kecanduan Alkohol, Dokter Hewan pun Sampai Turun Tangan
-
Amerika Serikat Hadapi Invasi Babi Super, Bikin Pemburu Keteteran
-
Seabrek Fakta Sains tentang Capybara: Doyan Makan Tebu, Bisa Kena Rabies dan TBC
-
Dikenal Santuy, Capybara Ternyata Punya Banyak Musuh Alami: Ini Sederet Fakta Uniknya
-
Apa Makanan Buaya? Hewan Purba yang Bisa Telan 3 Kg Daging Per Hari
-
5 Fakta Menarik Buaya, Bisa Makan Tanpa Mengunyah Padahal Giginya Kuat
-
Lihat Hewan Imut Ini Doyan Camilan, Netizen: Ya Ampun, Unyu Banget