Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pasti pernah dong main-main ke pantai? Ketika di pantai pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa air laut asin tak seperti air lainnya?
Padahal air hujan dan air sungai yang menuju laut rasanya tetap tawar, tidak asin.
Pertanyaan sederhana yang kamu atau beberapa orang lainnya pasti tidak menyadarinya.
Air laut berasal dari air hujan yang turun dan mengalir melalui sungai-sungai hingga kemudian bermuara di laut.
Baca Juga
Proses ini kemudian akan mengalami penguapan dan menjadi awan untuk turun kembali menjadi hujan.
Selama proses tersebut, air yang mengalir melalui sungai-sungai membawa garam mineral seperti kalium, natrium, dan lain-lain.
Kandungan garam ini didapat dari batu-batuan dan kerak bumi yang dilalui sepanjang air mengalir.
Ketika sampai di laut, garam mineral tersebut tetap tertinggal, sedangkan H20 menguap menjadi awan yang nantinya menghasilkan hujan itu.
Garam mineral yang tertinggal inilah yang membuat air laut menjadi asin.
Faktor lain yang menyebabkan air laut menjadi asin adalah ventilasi hidrothermal.
Ventilasi hidrothermal adalah sebuah tempat di dasar laut yang panas dan menyebabkan air melarutkan lebih banyak mineral.
Selain itu, volkanisme yang terjadi di bawah air dengan sistem yang sama, dan panasnya menyebabkan air melarutkan lebih banyak mineral.
Tingkat keasinan air laut pada setiap bagian dunia ternyata berbeda-beda lho, hal ini dipengaruhi oleh keadaan suhu. Sebagai contoh, Laut Mati di Israel.
Karena suhu yang panas, penguapan yang dilakukan menjadi lebih besar sehingga tingkat keasinan air laut akan semakin tinggi
Kadar garam di Laut Mati 30 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan air laut pada umumnya.
Hal ini mengakibatkan air di Laut Mati terasa 9 kali lebih asin jika dibandingkan dengan air laut biasa.
Sekarang, sudah paham kan kenapa air laut asin?
Sederhana tapi sangat berguna untuk kamu yang masih bertanya-tanya mengenai kenapa air laut asin bukan tawar.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
3 Tahapan Proses Terjadinya Hujan dari Air Laut, Ini yang Perlu Kamu Tahu
-
Mengapa Air Laut Asin? Ini Penjelasan Ilmiahnya
-
Gunakan Alat Baru Ini, NASA Ungkap Dampak Kenaikan Permukaan Air Laut
-
Heboh Lihat Air Laut di Pantai Surut, Pria Ini Malah Bikin Netizen Was-was
-
Klaim Ilmuwan, Cara Ini Akan Hentikan Naiknya Permukaan Air Laut
-
Ketahui, Ini Proses Penguapan Air Laut dalam Siklus Hidrologi
-
Dibanding Kota Lain di Dunia, Jakarta Diprediksi Lebih Dulu Tenggelam
-
Teliti Zaman Es, Ilmuwan Temukan Air Laut Berusia 20.000 Tahun
-
Kenaikan Permukaan Air Laut Global Bisa Capai 2 Meter pada 2100
-
Selain di Madura, Ini Fenomena Dua Air Laut yang Tidak Bercampur Lainnya