Selasa, 23 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Kamis, 21 November 2019 | 19:16 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Sebuah asteroid yang melaju dengan kecepatan super tinggi mempunyai potensi bahaya cukup signifikan. Tak tanggung-tanggung asteroid ini mempunyai ukuran sebesar piramida dengan kekuatan setara dengan 230 kiloton atau 230 ribu ton TNT.

Sebagai perbandingan, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima "hanya" membawa muatan sekitar 15 ton TNT.

Para ilmuwan sekaligus astronom menjuluki objek tersebut sebagai asteroid 2009 JF1.

Asteoroid itu ditemukan pada 10 tahun yang lalu sehingga nama 2009 tersemat di tengahnya.

Menurut NASA, JF1 termasuk Objek Dekat Bumi atau Near-Earth Object (NEO), yang berarti objek mengorbit Matahari dengan jarak dekat Bumi.

Ilustrasi asteroid. (Pixabay/ Alexander Antropov)

Dalam kesepakatan ilmuwan, komet atau asteroid yang berada pada orbit sekitar 1,3 AU (Astronomical Unit), bisa disebut dengan Objek Dekat Bumi.

Sebagai informasi tambahan, 1 AU itu setara hampir 150 juta kilometer.

Dilansir dari Express, Badan antariksa Amerika Serikat menyebutkan bahwa 2009 JF1 mempunyai ukuran yang cukup besar sekitar 426 kaki atau 130 meter.

Pada skala ini, batu luar angkasa tersebut sebanding ukurannya dengan bangunan Piramida Agung Giza di Mesir.

Berdasarkan perhitungan badan antariksa, asteroid itu terbang di sekitar sistem dengan kecepatan sekitar 23,92 km per detik atau lebih dari 86.112 kilometer per jam.

Ilustrasi asteroid 2009 JF1 yang melaju dekat Bumi. (NASA)

Asteroid tersebut akan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada tanggal 6 Mei 2020.

Pada laporan NEO Earth Close Approaches milik NASA, 2009 JF1 akan mencapai titik terdekat dengan Bumi pada jarak 0,00196 AU atau sekitar 293.000 kilometer.

JF1 memang ada kemungkinan menabrak Bumi, namun kemungkinannya super kecil yaitu hanya 0,026 persen.

Santai saja, kita masih punya kesempatan 99 persen untuk selamat dan tidur nyenyak di hari itu.

Kita memang tidak perlu mewaspadai asteroid tersebut melainkan harus waspada dengan asteroid bernama 99942 Apophis.

Asteroid selebar 340 meter akan melaju dalam jarak 31 ribu kilometer dari Bumi di hari Jumat, 13 April 2029.

99942 Apophis tidak akan menabrak Bumi jika tetap pada lintasannya, namun apabila tidak sesuai lintasan maka kita harus banyak berdoa sebelumnya.

Namun santai saja, NASA dan ESA sudah berencana menguji strategi untuk membelokkan asteroid di tahun 2022 sehingga bisa menanggulangi orbit asteroid yang membahayakan Bumi.

BACA SELANJUTNYA

Acer Predator Helios Neo 16 Dihadirkan untuk Esports dan Konten Kreator, Berapa Harganya?