Selasa, 23 April 2024
Agung Pratnyawan : Senin, 25 November 2019 | 08:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Untuk pertama kalinya, ilmuwan menemukan adanya kandungan gula dalam meteor. Temuan ini menjadi bukti pendukung dari teori awal mula Bumi.

Seperti diwartakan UPI (20/11/2019), temuan kandungan senyawa gula di meteor ini baru pertama kalinya dalam sejarah.

Temuan yang diterbitkan dalam jurnal PNAS pekan ini, mendukung teori yang mengatakan bahwa kehidupan bermula dari meteor-meteor yang menghantam Bumi jutaan tahun silam.

Meteor-meteor itu membawa serta blok-blok bangunan kehidupan.

Dalam penelitian itu dijelaskan bahwa para ilmuwan berhasil mengidentifikasi tiga senyawa gula, yakni ribosa, arabinosa, dan xilosa di dalam dua buah meteor kaya karbon.

"Ribosa adalah senyawa gula yang biasa ditemukan dalam mahluk hidup, sebagai sebuah blok bangunan kehidupan dari RNA - yang berfungsi untuk menyimpan informasi dan mengatalisasi reaksi dalam kehidupan primitif di Bumi," tulis para ilmuwan.

Sebelumnya para ilmuwan pernah menemukan biomolekul seperti asam amino - yang bisa menghasilkan protein - dan nucleobases - blok bangunan kehidupan dari DNA serta RNA - pada beberapa meteor.

Meteorit berbentuk hati yang langka bernama The Heart of Space. [Dok. Rumah Lelang Christie's]

Tetapi ini adalah untuk pertama kalinya gula ditemukan pada benda-benda dari luar Bumi.

"Penelitian ini menyajikan bukti langsung adanya ribose di luar angkasa dan proses masuknya gula ke Bumi," kata Yoshihiro Furukawa, ilmuwan dari Universitas Tohoku, Jepang, yang terlibat dalam penelitian tersebut.

"Gula dari antariksa itu mungkin telah berkontribusi dalam pembentukan RNA di Bumi di masa sebelum adanya kehidupan dan ia memantik munculnya kehidupan," lanjut Furukawa.

Dalam studi itu, para ilmuwan menganalisis komponen-komponen kimiwai dari sampel debu meteor menggunakan Gas Chromatography Mass Spectrometry. Metode ini mengidentifikasi molekul dengan menghitung massa serta aliran listriknya.

Mereka menggunakan analisis isotop untuk memastikan bahwa gula-gula tersebut berasal dari luar Bumi.

Ilustrasi meteor. (Pixabay/AlexAntropov86)

Hasilnya, mereka menemukan konsentrasi tinggi Carbon 13 pada gula-gula tersebut. Carbon 13 adalah jenis karbon isotop berat yang cukup jarang ditemukan di Bumi.

Kini para ilmuwan terus meneliti lebih banyak sampel meteor di Bumi untuk menemukan lebih banyak lagi senyawa gula di dalamnya.

Penemuan gula dalam sampel meteor diharapkan membantu menemukan asal-muasal kehidupan. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

BACA SELANJUTNYA

Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang