Jum'at, 29 Maret 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Sabtu, 30 November 2019 | 16:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Rudal Avangard yang diprediksi menjadi "mesin kiamat" lain yang dimiliki oleh Rusia dipamerkan di depan utusan Amerika Serikat. Presentasi mengenai rudal nuklir hipersonik ini dalam rangka perjanjian New START yang telah disepakati oleh kedua negara.

Pada bulan Desember 2019, sistem terbaru kendaraan rudal Avangard atau kendaraan dengan kecepatan hipersonik akan segera diluncurkan oleh Rusia.

Itu merupakan kendaraan yang ditempatkan bersama rudal balistik antar benua, salah satu dari beberapa jenis senjata baru yang digembar-gemborkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Jika masih ingat, pada awal 2019, Rex Richardson, ilmuwan Amerika Serikat dan juga seorang fisikawan pernah meneliti efek senjata Poseidon, torpedo nuklir bawah laut yang dimiliki Rusia.

Dijuluki sebagai "mesin kiamat" oleh ilmuwan, torpedo tersebut diprediksi dapat menciptakan tsunami setinggi 100 meter.

Rudal Avangard ketika diluncurkan. (YouTube/ )

Tak hanya di laut, militer Rusia juga punya rudal mengerikan yang bisa digunakan untuk serangan mematikan melalui udara antar benua.

Dikutip dari Military Times, rudal Avangard diklaim dapat melesat 27 kali lipat melebihi kecepatan suara.

Saat awal-awal peluncuran, pada tahun 2018, Putin dengan bangga mengatakan bahwa rudal Avangard akan membuat pertahanan rudal tidak berguna.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa mereka baru saja menerima kunjungan dari sekelompok inspektur Amerika Serikat pada tanggal 24 hingga 26 November 2019.

Kunjungan tersebut sebagai bagian dari perjanjian New START yang mulai berlaku pada tahun 2011.

Menurut laporan dari New York Times, perjanjian tersebut bertujuan membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dapat dikerahkan oleh dua kekuatan nuklir terbesar di dunia masing-masing menjadi tidak lebih dari 1.550 unit.

Perjanjian itu akan berakhir pada tahun 2021, yang juga akan membatasi jumlah peluncuran nuklir antar kedua negara superpower.

Menurut data yang dibeberkan oleh TASS Russian News Agency, kekuatan hulu ledak nuklir yang dibawa rudal Avangard dapat mencapai 2 megaton TNT atau setara 2.000.000 TNT.

Sebagai perbandingan, bom atom Hiroshima yang menewaskan ratusan ribu orang "hanya" mempunyai kekuatan 15 kiloton TNT atau setara 15.000 TNT.

Bisa dibayangkan betapa mengerikannya rudal Avangard jika benar-benar digunakan oleh Rusia untuk berperang.

Rudal Avangard yang memiliki kemampuan terbang 27 kali lipat melebihi kecepatan suara adalah satu dari enam senjata strategis yang akan dikembangkan oleh Rusia dalam satu dekade ke depan.

BACA SELANJUTNYA

Kebakaran Hutan di Rusia Telan Banyak Korban, Ribuan Damkar Dikerahkan