Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence makin pesat di segala bidang. Termasuk dalam dunia catur China atau Go.
Bahkan kecerdasan buatan sampai bisa mengalahkan Lee Sedol, juara dunia catur China. Pria ini akhirnya dibuat menyerah dalam serangkaian permainan Go.
Diwartakan Suara.com, Lee Sedol telah kalah dari serangkaian permainan Go melawan program Buatan Intelegensi Google DeepMind pada 2016.
Karena kekalahannya dari kecerdasan buatan ini, juara dunia catur China ini sampai memutuskan untuk pensiun dari dunia yang ia geluti selama ini.
Baca Juga
-
Teknologi Kecerdasan Buatan Ini Mampu Deteksi Alzheimer dengan Lebih Cepat
-
Mesin AI Seperti Pemain Catur Profesional, Permainannya Menawan
-
Kecerdasan Buatan Jadi Pembaca Berita, Perlahan Gantikan Manusia
-
Ilmuwan Percaya Kecerdasan Buatan Lebih Berbahaya dari Teroris
-
Kini Kecerdasan Buatan Bisa Melucu Hingga Bikin Meme Sendiri
Lee Sedol sampai mengatakan bahwa kecerdasan buatan sekarang "tidak dapat dikalahkan".
Sebagai informasi, Korea Selatan adalah juara dunia 18 kali dan dianggap sebagai salah satu pemain Go terhebat di zaman modern.
Sayangnya, Lee Sedol sebagai juara dunia catur China ini dikalahkan 4-1 oleh perangkat lunak AlphaGo dari DeepMind.
Lee Sedol mengatakan kepada kantor berita Yonhap, sebagaimana dilansir laman Metro.uk, di Korea Selatan bahwa penampilan AI telah membuatnya kehilangan kepercayaan diri.
"Dengan debut AI dalam game Go, saya menyadari bahwa saya tidak berada di puncak bahkan jika saya menjadi nomor satu melalui upaya yang panik. Bahkan, jika aku menjadi orang nomor satu, ada entitas yang tidak bisa dikalahkan," katanya.
Kemenangan AlphaGo pada 2016 secara luas dianggap sebagai momen penting dalam pengembangan perangkat lunak kecerdasan buatan karena kompleksitas permainan papan.
Permainan catur China yang berbasis strategi diyakini berumur beberapa ribu tahun.
Go, yang dikenal sebagai Weiqi di China dan Baduk di Korea, dianggap permainan menantang.
Para pemain bergiliran menempatkan batu-batu putih atau hitam pada kisi-kisi persegi panjang dengan 361 persimpangan, mencoba mengelilingi area papan yang lebih besar sambil juga saling menangkap potongan-potongan yang lain.
Keduanya bermain sampai tidak ada lagi tempat untuk meletakkan batu atau berhenti.
Sebelum mengalahkan juara Eropa dan Lee Sedol pada 2016, para ahli mengharapkan setidaknya kejuaraan ini bertahan hingga satu dekade lagi, sebelum komputer dapat mengalahkan manusia terbaik karena kompleksitas Go, dan ketergantungan pada intuisi.
Itulah kehebatan keerdasan buatan yang bisa memaksa juara dunia catur China untuk pensiun. (Suara.com/ Dythia Novianty).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Gandeng Universitas Terkemuka di Indonesia, Yandex Gelar Kampanye Kecerdasan Buatan
-
10 Istilah AI yang Harus Diketahui
-
Qualcomm Bahas Hybrid AI, Dapat Menghasilkan Karya Digital dan Banyak Manfaat
-
Apa itu Google Gemini? Teknologi AI Pesaing ChatGPT
-
Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
-
AI Chatbot akan Hadir di Instagram, Fitur Apa yang Ditawarkan?
-
Lazada Punya Fitur Chatbot Berbasis ChatGPT, Namanya LazzieChat
-
Pakar Ungkap Keresahannya Terkait AI, Bisa Ancam Umat Manusia?
-
AI Bisa Jadi Alat Stalking yang Mengerikan, Kemampuannya Meresahkan
-
Twitter Ingin Basmi Berita Menyesatkan di Media Sosial, Begini Caranya