Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pada tahun 2020, NASA akan meluncurkan pesawat luar angkasa bernama Orion sebagai bagian dari misi Artemis. Misi tersebut sangat berguna bagi astronot di masa depan karena pada misi awal akan ditempatkan 2 "robot manusia" di dalam pesawat.
"Robot manusia" yang dimaksud bukan sepenuhnya robot yang bisa bergerak, melainkan 2 manekin yang menyerupai manusia lengkap dengan banyak sensor di tubuhnya.
Uji coba awal pada misi Artemis 1 sangat penting mengingat ini menjadi misi penentuan dari NASA dalam mendaratkan astronot wanita pertama di Bulan pada tahun 2024 nanti.
Di tahun depan, pesawat luar angkasa Orion akan melakukan perjalanan mengelilingi Bulan dengan sebuah misi khusus yaitu melakukan tes radiasi di sekitar Bulan.
Baca Juga
Misi tersebut berfungsi untuk melindungi semua astronot dari radiasi berbahaya di masa depan.
Ilmuwan menjuluki dua "robot manusia" sebagai "boneka hantu" yang akan menolong astronot dengan sebuah pengorbanan khusus.
Kedua manekin dengan banyak sensor itu diberi nama Helga dan Zohar.
Helga akan pergi ke luar angkasa tanpa perlindungan khusus sementara Zohar akan memakai rompi pelindung radiasi yang disebut AstroRad.
Robot manusia tersebut terdiri dari 38 irisan plastik setara dengan jaringan yang disimulasikan untuk mereplikasi kepadatan beragam jaringan tulang dan organ pada torso manusia.
Dikutip dari IFLScience, ilmuwan telah melengkapi 2 manekin dengan 5.600 sensor yang tersebar di semua bagian tubuh Helga dan Zohar.
Ribuan sensor itu berguna untuk mengukur jumlah radiasi yang akan dihadapi para astronot pada misi di masa depan.
Dikembangkan oleh perusahaan Israel-Amerika bernama StemRad, rompi AstroRad, akan memberikan perlindungan bagi para astronot yang setara dengan tempat berlindung badai Matahari dari modul kru Orion.
Dalam modul kru Orion, astronot akan berlindung di dalamnya jika terdapat peristiwa pemancaran radiasi Matahari yang berlebihan.
Jika pengujian menggunakan AstroRad berhasil, itu berarti para astronot dapat melakukan aktivitas penting bahkan selama badai proton Matahari.
Apabila semua berjalan sesuai rencana, maka astronot akan mengikuti "robot manusia" bernama Zohar, dengan memakai rompi pelindung seberat 26 kilogram.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Kapan Gerhana Bulan Penumbra Terjadi Mei 2023, Terlihat dari Indonesia?
-
Apa Itu Gerhana Bulan Penumbra, Kapan Terjadi Tahun 2023 Ini?
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Hyundai Siap Luncurkan Kendaraan Penjelajah Bulan di 2027
-
Realme 11 Pro Plus akan Hadir dengan Mode Pemotretan Bulan?
-
NASA Siap Kirim Robot Ular untuk Selidiki Adanya Kehidupan di Satelit Saturnus
-
Apa Perbedaan Gerhana Matahari Biasa dan Hibrida?