Jum'at, 29 Maret 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Minggu, 08 Desember 2019 | 14:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Pada tahun 2020, NASA akan meluncurkan pesawat luar angkasa bernama Orion sebagai bagian dari misi Artemis. Misi tersebut sangat berguna bagi astronot di masa depan karena pada misi awal akan ditempatkan 2 "robot manusia" di dalam pesawat.

"Robot manusia" yang dimaksud bukan sepenuhnya robot yang bisa bergerak, melainkan 2 manekin yang menyerupai manusia lengkap dengan banyak sensor di tubuhnya.

Uji coba awal pada misi Artemis 1 sangat penting mengingat ini menjadi misi penentuan dari NASA dalam mendaratkan astronot wanita pertama di Bulan pada tahun 2024 nanti.

Di tahun depan, pesawat luar angkasa Orion akan melakukan perjalanan mengelilingi Bulan dengan sebuah misi khusus yaitu melakukan tes radiasi di sekitar Bulan.

Misi tersebut berfungsi untuk melindungi semua astronot dari radiasi berbahaya di masa depan.

Model manusia saat menggunakan AstroRad. (Wikipedia/ HubertRoberts)

Ilmuwan menjuluki dua "robot manusia" sebagai "boneka hantu" yang akan menolong astronot dengan sebuah pengorbanan khusus.

Kedua manekin dengan banyak sensor itu diberi nama Helga dan Zohar.

Helga akan pergi ke luar angkasa tanpa perlindungan khusus sementara Zohar akan memakai rompi pelindung radiasi yang disebut AstroRad.

Robot manusia tersebut terdiri dari 38 irisan plastik setara dengan jaringan yang disimulasikan untuk mereplikasi kepadatan beragam jaringan tulang dan organ pada torso manusia.

Dikutip dari IFLScience, ilmuwan telah melengkapi 2 manekin dengan 5.600 sensor yang tersebar di semua bagian tubuh Helga dan Zohar.

Misi Artemis 1 milik NASA. (NASA)

Ribuan sensor itu berguna untuk mengukur jumlah radiasi yang akan dihadapi para astronot pada misi di masa depan.

Dikembangkan oleh perusahaan Israel-Amerika bernama StemRad, rompi AstroRad, akan memberikan perlindungan bagi para astronot yang setara dengan tempat berlindung badai Matahari dari modul kru Orion.

Dalam modul kru Orion, astronot akan berlindung di dalamnya jika terdapat peristiwa pemancaran radiasi Matahari yang berlebihan.

Jika pengujian menggunakan AstroRad berhasil, itu berarti para astronot dapat melakukan aktivitas penting bahkan selama badai proton Matahari.

Apabila semua berjalan sesuai rencana, maka astronot akan mengikuti "robot manusia" bernama Zohar, dengan memakai rompi pelindung seberat 26 kilogram.

BACA SELANJUTNYA

Realme 11 Pro Plus akan Hadir dengan Mode Pemotretan Bulan?