Kamis, 25 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Selasa, 17 Desember 2019 | 21:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Puluhan tahun ilmuwan mengembangkan satelit hingga radar canggih untuk mendeteksi sinyal alien atau makhluk dengan peradaban maju di luar angkasa. Meski masih menjadi sebatas teori, namun sebagian ilmuwan yakin bahwa alien hidup pada suatu tempat di luar angkasa.

Dalam teori ilmiah, bintang biasanya mati dalam dua cara.Perlahan-lahan mereka bertransisi menjadi bintang katai putih (white dwarf) atau dengan cepat meledak sebagai supernova.

Tetapi beberapa bintang misterius tampaknya "mati sementara" tanpa ledakan khusus. Mereka menghilang begitu saja dari langit malam dan kemudian muncul lagi dengan cahaya baru.

Penelitian terbaru menyebutkan bahwa hal di atas memiliki satu dari dua penjelasan khusus yaitu kita menyaksikan sesuatu yang baru dalam astrofisika atau melihat tanda-tanda aktivitas alien.

Tak hanya bintang, objek misterius di luar angkasa dengan kedipan cahaya berulang juga bisa menjadi tanda-tanda alien.

Ilustrasi bintang katai putih. (Wikipedia/ NASA)

Pada hari Kamis (12/12/2019), para ilmuwan yang terlibat dalam proyek Vanishing and Appearing Sources during a Century of Observations (VASCO) mempublikasikan studi pertama mereka di jurnal bergengsi The Astronomical Journal.

Penelitian merinci perburuan mereka untuk benda-benda yang muncul dalam survei langit malam tahun 1950-an, tetapi itu tidak muncul lagi dalam survei modern.

Perburuan tersebut berhasil merekam seratus benda merah yang berkedip-kedip selama 70 tahun terakhir di luar angkasa.

Dikutip dari Futurism, seorang ilmuwan bernama Martin López Corredoira yang tergabung dalam tim VASCO menjelaskan bahwa mereka belum menemukan bukti secara langsung yang menghubungkan benda berkedip ini dengan kecerdasan ekstraterestrial.

Tetapi abstrak penelitian mereka juga tidak mengesampingkan kemungkinan tersebut.

"Implikasi menemukan (sumber yang hilang dan muncul) meluas dari bidang astrofisika tradisional ke pencarian yang lebih eksotis untuk bukti peradaban maju secara teknologi (alien)," kata Corredoira dalam penjelasan di penelitiannya.

Sementara ini, sinyal elektromagnetik Fast Radio Bursts atau FRB hingga benda luar angkasa yang berkedip menjadi kemungkinan terbesar sinyal alien yang ditangkap oleh ilmuwan.

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid