Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Menurut prediksi, pada 26 Desember 2019 mendatang, Bumi akan mengalami Gerhana Matahari Cincin. Ilmuwan menjelaskan bahwa fenomena ini nantinya bisa mempengaruhi pergerakan Bumi.
Fenomena alam super langka ini nantinya akan terlihat dari wilayah Indonesia. Penyebab Gerhana Matahari Cincin terlihat dari Indonesia karena wilayahnya yang dilalui oleh bayangan antumbra saat Bulan tepat berada di depan Matahari.
Gerhana Matahari Cincin ini masuk ke dalam kategori siklus saros 132 yang merupakan gerhana ke-46 dari total 71 gerhana. Nantinya gerhana ke-47 akan terjadi di 5 Januari 2038 atau sekitar 18 tahun mendatang.
Beberapa kota di Indonesia yang dapat melihat fase Gerhana Matahari Cincin ini antara lain Padang, Riau, Batam, Singkawang, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Utara, dan sebagian Kalimantan Timur.
Baca Juga
Puncak Gerhana Matahari Cincin akan dimulai dari Sabang, Aceh pada pukul 10.03 WIB. Untuk Merauke, Papua, akan terjadi sekitar pukul 14.37 WIT.
Sedangkan puncak Gerhana Matahari Cincin paling awal di Sabang, Aceh terjadi pada pukul 11.49 WIB. Puncak paling akhir dari Gerhana Matahari Cincin di Jayapura terjadi pada pukul 15.51 WIT.
Tidak hanya menakjubkan, Gerhana Matahari Cincin ini rupanya memberikan dampak yang cukup mempengaruhi alam semesta dan kehidupan di Bumi. Yang perlu dicatat, Gerhana Matahari Cincin ini memberikan cukup banyak dampak negatif.
Mengutip CNET, salah satu dampak yang dirasa cukup besar adalah adanya gangguan pada gravitasi atau medan magnet Bumi. Pasalnya, gerhana tersebut menghambat pemanasan dan ionisasi pada lapisan ionosfer atmosfer Bumi.
Tidak dijelaskan dengan pasti bagaimana pergerakan Bumi akan terganggu dengan Gerhana Matahari Cincin yang terjadi pada 26 Desember 2019 mendatang. Mengenai dampak apa yang mempengaruhi, nantikan hingga Gerhana Matahari Cincin terjadi ya.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Link Nonton Bumi Manusia, Iqbaal Ramadhan Jadi Siswa Sekolah Elit di Era Kolonial
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Jarak Bumi ke Mars Jutaan Kilometer, Berapa Waktu Perjalanannya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
5 Tempat Terpanas di Bumi, Ada yang Tembus 70 derajat Celcius
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya