Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Serangan dari spesies babi liar invasif membuat sekelompok ilmuwan harus duduk bersama untuk mengatasinya. Sepanjang tahun 2019, spesies babi liar (Sus scrofa) meneror banyak petani yang ada di Amerika Serikat dan Kanada.
Ilmuwan masih menghitung dan belum mengeluarkan jumlah pasti mengenai banyaknya babi liar yang merugikan petani.
Kecerdikan dari babi liar yang membangun sarang di dalam terowongan tanah membuat ilmuwan kesulitan dalam menghitung jumlah mereka dari atas udara.
Ilmuwan menyebut sarang unik dari babi liar yang cukup mengganggu dengan sebutan "Pigloos".
Baca Juga
-
Chimera, Makhluk Campuran Babi dan Monyet Ciptaan Ilmuwan China
-
Nggak Ada Kuda-kudaan, Aksi Bocil Main Babi-babian Ini Bikin Geli
-
Heboh Sate Padang Daging Babi, Netizen Malah Main Pantun
-
Digambarkan Seperti Babi, Ini Peta Amerika Serikat Tahun 1875
-
China Alami Krisis Babi, Virus Mematikan Menginfeksi Puluhan Juta Hewan
Itu merupakan gabungan dari dua kata yaitu "Pig (babi)" dan "iglo (kubah salju)".
Selama musim dingin, babi liar akan menggali jauh ke dalam salju, membuat terowongan tanah dengan salju di atasnya yang berfungsi sebagai tempat isolasi dan tempat bertahan hidup.
Itu seperti orang Kanada yang tinggal di Arktik Tengah dan wilayah Thule di Greenland saat membangun iglo.
Babi liar yang membuat Pigloo memungkinkan hewan cerdik itu bersembunyi dengan sangat baik saat musim dingin.
Di dalam lubang yang seperti iglo, babi liar bisa berkembang biak sepanjang tahun.
Rata-rata hewan tersebut bisa melahirkan enam bayi saat berada di igloo selama musim dingin.
Ilmuwan yang tergabung dalam Wild Pig Project akan bekerja sama dengan Departemen Pertanian Amerika Serikat guna memberantas babi liar yang meneror petani.
Dikutip dari Narcity, kerugian tahunan sebagai akibat dari rusaknya tanaman yang disebabkan oleh babi liar mencapai hingga 2,5 miliar dolar AS atau Rp 35 triliun.
Walaupun sarang mereka yang disebut Pigloos terdengar sangat menggemaskan, namun itu menjadi sebuah kabar buruk bagi petani di Amerika Serikat maupun Kanada.
Babi liar termasuk hewan omnivora yang bisa memakan apa saja termasuk tanaman di industri pertanian bahkan tanaman hias sekalipun.
Serangan babi liar telah merajalela di Amerika Serikat bagian utara dan setelah musim dingin, jumlah mereka bisa bertambah banyak.
Tag
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Tips Beli Kambing untuk Kurban Online Lewat Ecommerce Biar Nggak Kena Tipu
-
Deretan Penyakit yang Rentan Menyerang Hewan Kurban, Wajib Diwaspadai
-
Banyak Menjangkit Hewan Kurban, Apa Itu Lumpy Skin Disease?
-
Duh Anjing Ini Bisa-bisanya Kecanduan Alkohol, Dokter Hewan pun Sampai Turun Tangan
-
Amerika Serikat Hadapi Invasi Babi Super, Bikin Pemburu Keteteran
-
Seabrek Fakta Sains tentang Capybara: Doyan Makan Tebu, Bisa Kena Rabies dan TBC
-
Dikenal Santuy, Capybara Ternyata Punya Banyak Musuh Alami: Ini Sederet Fakta Uniknya
-
Apa Makanan Buaya? Hewan Purba yang Bisa Telan 3 Kg Daging Per Hari
-
5 Fakta Menarik Buaya, Bisa Makan Tanpa Mengunyah Padahal Giginya Kuat
-
Lihat Hewan Imut Ini Doyan Camilan, Netizen: Ya Ampun, Unyu Banget