Jum'at, 29 Maret 2024
Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia : Rabu, 08 Januari 2020 | 06:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Beberapa arkeolog dari Jagiellonian University baru-baru ini menemukan kerangka prajurit Skithia yang sudah berusia 2.500 tahun di Rusia. Cukup mencuri perhatian, ilmuwan dibuat kaget saat menemukan hal ini di makam tersebut.

Penemuan makam prajurit Skithia ini di lokasi pemakaman yang disebut sebagai Lembah Para Raja Siberia. Dikutip dari Express.co.uk, lembah ini terkenal menyimpan berbagai benda berharga yang sering dirampok.

Saat pertama kali ditemukan, ilmuwan dibuat kaget usai menemukan senjata dan ornamen berlapis emas. Setelah dipelajari mengenai sejarahnya, daerah lembah ini menjadi daerah kuburan yang menyimpan harta karun milik bangsawan.

Selain menemukan makam kerangka prajurit Skithia, para ilmuwan juga menemukan makam serupa yang sayangnya sudah dijarah oleh para perampok. Penemuan ini diduga berasal dari abad ke-7 atau ke-6 Sebelum Masehi.

Demi proses penelitian yang dilakukan, para ilmuwan memilih kurgan yang tidak terlihat jelas dengan diameter sekitar 25 meter.

Makam prajurit Skithia. (Jagiellonian University)

Di dalamnya ditemukan kerangka prajurit muda dengan persenjataan lengkap. Di bagian kepala terlihat hiasan pektoral yang terbuat dari emas dan manik-manik kaca serta spiral emas untuk menghias bagian kepala.

Tidak hanya itu, dalam penemuan ini para ilmuwan juga menemukan batu runcing dan kapak perang dari perunggu dengan ornamen berbentuk kepala elang, panah, pisau besi, potongan-potongan busur dan senjata khas prajurit Siberia lainnya.

Ilmuwan melihat bahwa barang-barang peninggalan ini begitu dijaga dengan baik dan masih awet. Hal ini karena bahan benda tersebut yang terdiri dari quiver kulit, panah, poros kapak, dan sabuk.

Penelitian lebih lanjut dari hasil penemuan prajurit Skithia ini masih dilakukan ke depannya. Para ilmuwan berharap akan ada penemuan baru dari hasil penelitian ini nantinya.

BACA SELANJUTNYA

Latah, Akhirnya Tinder Juga Angkat Kaki dari Rusia