Sabtu, 20 April 2024
Agung Pratnyawan : Senin, 13 Januari 2020 | 10:20 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang berupa hujan lebat disertai angin kencang. Menurut BMKG, cuaca ekstrem ini berpeluang terjadi di sejumlah wilayah Sulawesi Utara, Senin (13/1/2020).

"Waspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang," kata Kepala Seksi Obvervasi dan Data Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Carisz Kainama, di Manado, sebagaimana dilansir laman Antara.

Peringatan dini cuaca ekstrem tersebut, berpotensi terjadi di wilayah Kota Manado, Kota Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dan Kabupaten Kepulauan Sitaro.

Ia menambahkan, cuaca berawan berpeluang terjadi di Molibagu (Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan), Ondong Siau (Kabupaten Kepulauan Sitaro), Melonguane dan Miangas (Kabupaten Kepulauan Talaud).

Hujan ringan hingga sedang di wilayah Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kota Kotamobagu, Tondano (Kabupaten Minahasa), Airmadidi (Kabupaten Minahasa Utara), Amurang (Kabupaten Minahasa Selatan), dan Ratahan (Kabupaten Minahasa Tenggara).

Ilustrasi cuaca ekstrem. [Pixabay]

Selain itu, Tutuyan (Kabupaten Bolaang Mongondow Timur), Lolak (Kabupaten Bolaang Mongondow), Boroko (Kabupaten Bolaang Mongondow Utara), dan Tahuna (Kabupaten Kepulauan Sangihe).

"Kecepatan angin permukaan dari arah barat-timur laut berkisar antara 10-20 kilometer per jam," katanya.

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini gelombang laut setinggi 1,25-2,5 meter yang berpotensi terjadi di wilayah Laut Sulawesi bagian timur, perairan Bitung-Likupang, perairan utara Sulawesi, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Kepulauan Sangihe, perairan Kepulauan Talaud, dan Laut Maluku.

Itulah peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Sulawesi Utara. (Suara.com/ Dythia Novianty).

BACA SELANJUTNYA

Penjelasan BMKG Soal Penyebab Gempa Mentawai