Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Banyak yang menyebutkan makan jeroan bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Namun baru-baru ini, disebutkan kalau banyak makan jeroan hewan bisa membantu menyelamatkan planet Bumi.
Bagi sebagian orang, jeroan memang jadi makanan yang menggiurkan karena rasanya yang lezat. Namun tak sedikit yang merasa jijik pada organ dalam hewan ini.
Dilansir dari Daily Star, para pakar kesehatan mengklaim bahwa mengonsumsi ginjal, hati dan buntut sapi lebih sehat daripada veganisme dan membantu lingkungan.
Dan badan amal Public Health Collaboration (PHC) telah meluncurkan kampanye Organuary.
Baca Juga
Kampanye ini mempromosikan daging organ untuk melawan obesitas dan diabetes dengan slogan: "Minimalkan limbah, maksimalkan nutrisi."
Wali amanat PHC, dr. Joanne McCormack berkata, "Orang-orang dewasa ini percaya menjadi vegan adalah yang terbaik."
"Tetapi Anda harus memiliki banyak suplemen untuk menjadi sehat dengan pola makan vegan. Daging organ, bagaimanapun, sangat murah dan sangat bergizi. Makan hanya sedikit akan mendapatkan banyak gizi," lanjutnya.
Koki top Giancarlo Caldesi mengklaim jeroan membantu membalikkan diabetes tipe 2-nya. Dia berkata, "Jeroan memiliki banyak kebaikan. Saya bukan anti-vegan, tetapi tubuh kami ingin kami menjadi omnivora."
Jeroan dulunya populer di abad terakhir, tetapi hampir menghilang dari meja makan Inggris. Itu terbuat dari daging yang tidak melekat pada tulang dan juga termasuk babat, lidah dan otak.
Di sisi lain, lebih dari 300.000 orang telah mendaftar ke Veganuary bulan ini. Veganuary sendiri adalah organisasi non-profit yang mendorong gaya hidup vegan.
Juru bicara Veganuary, Toni Vernelli mengatakan, "Kami tidak melihat Organuary bersaing dengan kami. Mereka mungkin akan memiliki pekerjaan yang sulit menjual pesan mereka karena banyak orang yang jengkel tentang jeroan."
Itulah kenapa makan jeroan lebih banyak bisa bantu menyelamatkan planet Bumi ini. Minimalisir limbah, bisa bantu planet lebih sehat. (Suara.com/ Yasinta Rahmawati).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Spesifikasi Infinix Note 30i Terungkap, Bawa Jeroan Helio G85 dan Sensor Utama 64 MP di Bagian Belakang
-
Link Nonton Bumi Manusia, Iqbaal Ramadhan Jadi Siswa Sekolah Elit di Era Kolonial
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Jarak Bumi ke Mars Jutaan Kilometer, Berapa Waktu Perjalanannya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
5 Tempat Terpanas di Bumi, Ada yang Tembus 70 derajat Celcius