Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Dataran tinggi Dieng dilanda fenomena tak lazim, Embun es atau embun upas mendadak muncul saat musim penghujan mencapai puncaknya di daerah tersebut. Potret embun es yang menyelimuti tanaman di kompleks Candi Arjuna Dieng pun beredar di media sosial.
Aryadi Darwanto, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Objek Wisata Dieng Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara membenarkan peristiwa itu. Bahkan ia sendiri ikut mengabadikan momentum langka itu.
"Iya ada embun es akan tetapi tipis," tukasnya membenarkan.
Aryadi Darwanto pun ikut terkejut dengan fenomena ini. Tidak biasanya embun es turun di musim penghujan yang suhunya terasa lebih hangat. Masyarakat selama ini pun sudah mengetahui bahwa kemunculan bun upas adalah di saat musim kemarau.
Baca Juga
-
Larangan Beli Snack-nya Beredar di Grup Alumni 212, Begini Respon Kaesang
-
Dibekali Sensor Hitam Putih, Leica Rilis Kamera Monochrom Terbaru
-
Diguyur Hujan, Hashtag #BanjirJakarta2020 Trending di Twitter
-
Top 3 Populer: Karakter Orang dari Ponsel dan Maling Kambing Bikin Salfok
-
Bermula dari Game, Gadis Ini Berhasil Kenalan Bareng Cowok Manis
Saat kemarau, kemunculan bun upas biasanya ditandai dengan kondisi cuaca terik dan suhu yang terus menurun pada malam harinya. Hawa dingin terasa semakin kuat. Paginya, biasanya bun upas sudah menyelimuti tanaman di kompleks candi hingga terlihat seperti hamparan salju.
Namun pada kemunculan bun upas kali ini, tanda-tanda itu tak terlihat sempurna. Memang, kemarin pagi, kata Aryadi Darwanto, cuaca di Dieng cukup cerah. Namun tak berlangsung lama, pada siangnya, cuaca berubah mendung sampai gerimis turun. Pada sore dan malam harinya, langit kembali cerah. Ia bahkan melihat langit yang biasanya suram kini bertabur bintang.
"Jam 8 malam itu langit bening, tidak ada awan, dan banyak bintang," ujarnya saat mengamati kejadian alam di malam sebelumnya.
Suhu di Dieng terus turun hingga pagi harinya. Aryadi Darwanto sengaja mendatangi Candi Arjuna sepagi mungkin, sekitar pukul 05.30 WIB karena merasa ada yang janggal tentang cuaca hari itu. Ia pun terkejut saat melihat sebagian tanaman diselimuti embun yang mengkristal. Tidak semua hamparan tanaman terkena karena bun upas hanya turun tipis.
Pagi ini cuaca di Dieng cukup terik. Ia tak mengetahui apakah bun upas akan kembali muncul esok hari. Jika bulir es kembali turun, hal itu bakal menjadi berkah bagi wisatawan yang tengah berlibur akhir pekan di Dieng.
"Suhu tadi pagi di di bawah 1 derajat Celsius, namun belum mencapai nol," tandasnya.(Suara.com/RR Ukirsari Manggalani)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Penjelasan BKMG Soal Suhu Dingin Akhir-akhir Ini, Tak Terkait Aphelion
-
Terpopuler: Fenomena Embun Beku di Dieng dan Geng HP iPhone
-
BMKG: Fenomena Embun Beku di Dieng karena Angin Dingin Australia
-
Monsoon Australia Pengaruhi Suhu Dingin Wilayah Selatan Indonesia
-
Suhu Ekstrem, Netizen Ini Temukan Fenomena Unik Apel Hantu
-
Mengenal Anak - Anak Berambut Gimbal di Dieng
-
BMKG: Aphelion Tidak Berpengaruh dengan Suhu Dingin di Indonesia
-
Milky Way: Galaksi Indah yang Penuh dengan Misteri