Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Laporan terbaru menyebutkan bahwa para ilmuwan baru saja menemukan sebuah kawah tertua sisa hantaman asteroid 2,2 miliar tahun lalu. Penemuan ini cukup mengejutkan, pasalnya kejadian tersebut telah terjadi beberapa miliar tahun yang lalu.
Penemuan mengejutkan ini berada di sebuah tempat yang kini disebut sebagai Australia Barat. Dampak dari hantaman besar asteroid ini cukup menakjubkan karena menimbulkan kawah besar dengan lebar mencapai 43 mil.
Pada masanya, fenomena ledakan asteroid ke Bumi ini cukup dahsyat dan berefek besar pada perubahan iklim yang terjadi di Bumi.
Menurut laporan The Guardian, ledakan asteroid di Bumi ini terjadi pada peralihan dari zaman es. Saat itu terjadi bola salju disebagian besar permukaan Bumi. Akibatnya hampir seluruh daratan di Bumi tertutup dengan lapisan es setebal 3 mil.
Baca Juga
Kini, dampak dari fenomena tersebut yaitu meninggalkan bekas di tanah yang saat ini disebut sebagai kawah Yarrabubba.
Melihat usianya, Yarrabubba saat ini disebut sebagai kawah tertua di planet Bumi. Diperkirakan kawah ini berusia 200 juta tahun lebih tua dari rekor kawah Vredefort Dome yang berada di Afrika Selatan.
Jika dibandingkan dengan Bumi, para ilmuwan memprediksi jika Yarrabubba kemungkinan memiliki usia sekitar setengah dari umur Bumi.
Sayangnya, untuk penelitian kawah ini para ilmuwan mengaku mengalami kesulitan karena permukaan tanah yang terus berubah akibat tektonik dan erosi.
Untuk mengidentifikasi kawah tersebut, para ilmuwan perlu melakukan penelitian khusus pada air di dalam kawah. Hal ini bertujuan untuk mengungkap usia dari terjadinya fenomena tersebut.
Penemuan kawah tertua sisa hantaman asteroid ini cukup mengejutkan. Hingga kini, penelitian lebih lanjut mengenai fenomena ini masih terus dilakukan.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia