Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Virus corona yang menjadi wabah belakangan ini memang menjadi mimpi buruk untuk seluruh penghuni dunia. Baru-baru ini asal mula virus corona mulai terungkap. Sempat ada tuduhan, virus ini merupakan senjata biologi Wuhan, China.
Mengutip HiMedik.com, virus ini diketahui berasal dari pasar hewan yang terletak di Wuhan, China. Wabah virus ini hampir mirip dengan Sindrom Pernapasan Timur Tengah atau MERS dan Sindrom Pernapasan Akut Parah atau SARS.
Asal mula virus corona ini memang masih ditelusuri oleh para ilmuwan. Namun, dilansir dari Washington Times, laporan terbaru dari Radio Free Asia menyebutkan bahwa asal mula virus corona ini dari sebuah laboratorium di Wuhan.
Laboratorium tercanggih di China ini berada di Wuhan National Biosafety Laboratory yang dibuka di wilayah tersebut.
Baca Juga
Disebut-sebut laboratorium ini mendapat deklarasi dari China dan menjadi pusat virus-virus paling mematikan di dunia. Namun klaim ini tidaklah benar.
Seorang mantan intelijen militer Israel, Dany Shoham menyebutkan jika laboratorium tersebut terkait dengan program pembuatan senjata biologi oleh Beijing.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa senjata biologi ini termasuk dalam bagian riset militer yang bersifat rahasia dan sangat ditutup-tutupi.
Sayangnya klaim informasi mantan intelejen ini juga tidak ada bukti valid yang menyertakan.
Sempat ada klaim yang berisi laporan pada tahun 2017 silam saat seorang ilmuwan memperingatkan mengenai kedatangan sebuah virus mirip SARS yang sewaktu-waktu dapat lepas dari laboratorium tersebut.
Kecurigaan terhadap laboratorium tersebut bermula dari lokasinya yang terletak 32 kilometer dari Pasar Seafood Huanan. Walaupun dirancang dengan standar biosafety level 4, tidak bisa dipungkiri jika ada virus yang lolos dari laboratorium ini.
Pendapat ini bahkan diyakini oleh beberapa ilmuwan. Walaupun ada juga yang merasa jika hal tersebut tidak mungkin terjadi dan laboratorium ini sama sekali tidak berkaitan dengan penyebaran virus corona.
Namun ternyata klaim laporan 2017 tidaklah benar, virus ini lepas dari laboratorium. Menurut artikel Nature.com pada 2017, sudah ada virus berbahaya ini di alam liar bukan di laboratorium.
Hingga saat ini, asal mula virus corona memang masih menimbulkan perdebatan sengit antar ilmuwan. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan sebelum mengambil kesimpulan dari kemunculan virus corona ini.
Asal Mula Virus Corona Bukan dari Senjata Biologi China
Dalam temuan yang dipublikasikan baru-baru ini di Jurnal Nature Medicine, disebutkan bahwa SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 adalah produk evolusi alami. Termuat dalam artikel ini.
Dalam artikel tersebut disejlaskan berdasarkan analisis data sekuens genom publik dari SARS-CoV-2 dan virus terkait tidak menemukan bukti bahwa virus itu dibuat di laboratorium atau direkayasa.
Wuhan National Biosafety Laboratory Bantu Identifikasi VIrus Corona
Sempat jadi sasaran kebencian masyarakat yang terbakar hoaks menciptakan virus, Wuhan National Biosafety Laboratory malah yang membantu identifikasi virus corona jenis baru.
Seperti dimuat dalam artikel ini, ketika virus Corona merebak pada akhir Desember 2019 lalu, para ilmuwan di China bergegas meminta pertolongan Shi Zhengli dari Wuhan National Biosafety Laboratory untuk mengidentifikasi virus tersebut.
Dan memang, tim peneliti Shi Zhengli adalah yang pertama yang berhasil mengidentifikasi virus Corona. Mereka berhasil mengidentifikasi virus itu dari kotoran kelelawar dari Provinsi Yunan.
Selama lebih dari satu dekade Shi Zhengli telah keluar masuk gua dan naik turun gunung di seluruh 28 provinsi di China, memunguti kotoran kelelawar untuk diteliti.
Penelitiannya di Wuhan National Biosafety Laboratory itu menghasilkan salah satu database terlengkap soal virus-virus terkait kelelawar di dunia.
Seperti laporan Nature.com pada 2017 di link ini, peneliti Shi ZhengLi dan Cui Jie dari Institut Virologi Wuhan melakukan penelitian kelelawar di China.
Saat itu mereka melaporkan adanya virus jenis SARS dari kelelawar gua di Yunan, China.
Kesimpulan:
Dari bukti-bukti di atas, dapat disimpulkan kalau virus corona jenis baru penyebab COVID-19 ini adalah hasil evolusi alami yang sudah ada di laur. Bukan rekayasa laboratorium maupun senjata biologi.
Koreksi (Pembaruan per 3 April 2020):
Artikel ini telah dikoreksi dan diperbarui, terutama demi meluruskan fakta-faktanya. Termasuk dengan mengubah/memperbaiki judul & sebagian gambarnya, juga tambahan/penjelesan di bagian isi. Mohon maaf atas kekeliruan sebelumnya dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Stabil Usai Dihajar Sanksi AS, Industri Chip China Malah Terancam Terpukul oleh Hukuman Jepang
-
AS akan Batasi Investasi ke Perusahaan Teknologi China
-
Ubisoft Tutup Gerai Online di China, Apa Sebabnya?
-
Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh
-
Hasil Menko Luhut ke China, Mobil Listrik BYD akan Investasi ke Indonesia
-
Serangan Balik, Kini Giliran China yang Ngeblacklist Perusahaan Chip Amerika
-
Bikin Industri China Tak Tunduk Walau Panen Sanksi, Apa Itu RISC-V?
-
Sanksi AS Tidak Banyak Berdampak pada Industri Semikonduktor di China
-
Jerman Ambil Kuda-Kuda untuk Terapkan Pelarangan Ekspor Bahan Chip ke China
-
Penjualan HP Android dan Apple di China Menyusut, Ini Sebabnya