Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Wabah virus corona tengah menghantui masyarakat global, virus baru yang berasal dari Wuhan, China ini merupakan masalah yang cukup serius. Pasalnya virus ini juga merajalela hingga di luar China.
Berbagai Organisasi Kesehatan Dunia dan organisasi lain pemerintah di seluruh dunia sejak itu mengirimkan peringatan paad apublik mengenai virus tersebut.
Tetapi nampaknya sebuah perusahaan AI di Kanada bernama BlueDot sudah meramalkan wabah virus tersebut di depan organisasi besar lainnya.
Dilansir dari laman Ubergizmo, BlueDot mengandalkan algoritma yang digerakkan oleh AI yang menjelajahi platform seperti laporan berita asing, jaringan penyakit hewan dan tumbuhan.
Baca Juga
-
Bantu Tangani Virus Corona di China, Xiaomi Sumbang Dana Rp 587 Juta
-
Unggah Foto Lokasi Kecelakaan Kobe Bryant, Saaih Halilintar Banjir Kritikan
-
Kartun Ini Prediksi Kecelakaan Helikopter Kobe Bryant, Tayang 2017
-
3 Hoaks Virus Corona, dari Senjata Biologi hingga Sudah Dipatenkan
-
Sensasi Pertama Nyobain Game Raditya Dika, Pemilik Kucing Auto Suka!
Dengan menjelajahi hal tersebut perusahaan BlueDot dapat memprediksi adanya virus di masa depan.
BlueDot bahkan benar-benar berhasil memperingatkan pelanggannya untuk menghindari tempat-tempat seperti Wuhan pada tanggal 31 Desember.
Peringatan tersebut dirilis pihak BlueDot satu minggu lebih cepat dari yang lain seperti WHO.
WHO baru merilis pernyataan adanya virus tersebut ke publik pada tanggal 9 Januari, sementara CDC AS mengumumkan peringatan tersebut pada tanggal 6 Januari.
Menggunakan AI di sektor medis dan kesehatan bukanlah hal baru, sehingga melihat hal itu dapat dimanfaatkan untuk menemukan masalah kesehatan sebelum terjadi adalah hal yang biasa
Selain virus membahayakan seperti corona, bahkan AI juga dapat menemukan penyakit pada pasien yang mungkin dilewatkan oleh seorang dokter.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
-
Apa yang Bisa Dilakukan AI pada Samsung Galaxy S24 Series
-
Lenovo Rilis Layanan dengan Teknologi AI, Bantu Transformasi Digital dalam Perusahaan
-
Pakai Teknologi AI, Virtual News Anchor Kini Hadir di Industri Media Digital
-
Microsoft Work Trend Index 2023, Teknologi AI Mengubah Cara Kerja di Indonesia
-
Kenapa Apple Larang Karyawan Pakai ChatGPT di Tempat Kerja? Ini Alasannya
-
Zoho Integrasikan ChatGPT dengan Zia, Perkuat Kemampuan AI Generatif
-
Manfaat Chat GPT dan Cara Menggunakannya
-
Ternyata Kominfo Pakai Teknologi AI untuk Membuat Naskah Pidato
-
OpenAI Hadirkan GPT-4 di Microsoft Bing, Sudah Bisa Dicoba?